Kebakaran Hutan Kanada, KJRI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban

Indonesiaplus.id – Tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pada musibah kebakaran di Kanada. Hal itu disampaikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Vancouver, di mana saat ini otoritas Kanada telah menetapkan status darurat atas peristiwa tersebut.
Data KJRI Vancouver, saat ini ada 28 WNI menetap di Kelowna, yang mayoritas adalah mahasiswa. “Di Yellowknife tercatat tidak ada WNI tinggal di wilayah tersebut. Hingga saat ini tidak ada juga WNI menjadi korban kebakaran,” tulis KJRI Vancouver dalam keterangan tertulisnya, dikutip Ahad (20/8/2023).
Sebagai antisipasi memburuknya situasi, KJRI Vancouver bersama Kelompok Mahasiswa Indonesia dan Kelompok Masyarakat Indonesia di Kelowna telah mengatur proses evakuasi.
“Evakuasi di Wisma Indonesia di Vancouver, Evacuation Centre Kota Kelowna dan beberapa kota di sekitar Kelowna,” tulis KJRI.
Sementara itu, pihak KBRI Ottawa, KJRI Vancouver dan KJRI Toronto telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan perlengkapan pelindung pernafasan, dan mengikuti imbauan serta arahan otoritas setempat.
Untuk informasi bisa menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat jika memerlukan bantuan, yaitu KBRI Ottawa +1 613 410 1481, KJRI Vancouver +1 778 788 1992, dan KJRI Toronto +1 416 312 5514.
Kedua wilayah Kanada mengalami kebakaran ini yaitu British Columbia dan wilayah Barat Laut. Peristiwa ini menyebabkan puluhan ribu warga Kanada mengungsi.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (19/8/2023), Menteri Lingkungan Kanada Shane Thompson mengungkapkan sekitar 19 ribu warga dievakuasi dari kota Yellowknife yang merupakan ibu kota wilayah Barat Laut selama 48 jam.
“Lebih dari 15 ribu melakukan perjalanan melalui darat dan 3.800 diterbangkan dan sekitar seribu staf penting tetap berada di kota dan daerah sekitarnya,” cuit Shane Thompson di Twitter.
Menurut seorang pejabat di Yellowknife mengungkapkan pihaknya menerbangkan lebih dari 3.500 orang dengan 40 penerbangan ke Calgary. Mereka juga menyediakan hampir 500 kamar hotel bagi para pengungsi.
Wilayah Yellowknife memiliki penduduk 20 ribu orang. Namun, kini wilayah tersebut disebut seperti kota hantu setelah ditinggal sementara para penghuninya dan menjadi evakuasi terbesar yang pernah terjadi di Yellowknife.[mar]