GLOBAL

Kampanye Rahasia, Lebih Dari 900 Akun Facebook-Twitter Dihapus

Kamis, 23 Agustus 2018

Indonesiaplus.id – Lebih dari 650 laman (pages) disingkirkan Facebook serta menutup ratusan akun yang diidentifikasi untuk ‘’kampanye tersembunyi dengan informasi menyesatkan” dari Iran dan sejumlah kelompok yang sebelumnya terkait operasi intelijen Rusia.

Juga, Twitter membekukan 284 akun yang diduga kuat berasal dari Iran atas tuduhan ‘’terlibat manipulasi terkoordinasi”.

Menurut Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg, Selasa (21/8) waktu AS atau Rabu (22/8) WIB, tindakan itu merupakan bagian dari peperangan melawan manipulasi pada platform media sosialnya. ‘’Jaringan akun ini menyesatkan orang tentang yang mereka lakukan,” kata Zuckerberg.

Sikap tegas Facebook melawan manipulasi kali ini yang kali kedua dalam kurun kurang dari sebulan. Juli akhir lalu, 32 laman palsu serta akun diberangus karena tampak terlibat ‘’upaya terkoordinasi” untuk mengaburkan isu-isu menyongsong pemilu paruh waktu (midterm) di AS pada November mendatang.

Zuckerberg menjabarkan, tindakan terakhir melibatkan dua kubu kampanye berbeda, termasuk satu yang terkait dengan media milik pemerintah Iran serta lainnya tampak terkait dengan dinas intelijen militer Rusia. Sekilas mereka mengesankan menyajikan berita independen, tapi sebenarnya upaya terkoordinasi untuk tujuan tertentu.

‘’Pada 2018 kami menyadari tahun pemilihan yang sangat penting, tidak hanya di AS. Jadi ini sangat serius. Ini merupakan prioritas utama perusahaan,” ujarnya.

Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher, konten-konten yang mereka unggah membidik pemakai Facebook di Inggris, Amerika Latin, Timur Tengah, serta AS. Berbagai unggahan oleh sejumlah akun yang terlibat masih diteliti sehingga tujuan pastinya sejauh ini belum jelas.

Penyelidikan Facebook tersebut didorong oleh masukan firma keamanan siber FireEye tentang koleksi laman-laman ‘’Liberty Front Press” di media sosial dan layanan online lain sebagai sarana ‘’membentuk wacana politik”.

Pihak Twitter menyatakan langkah kali ini masih sejalan dengan beberapa penyelidikan sebelumnya. ‘’Kami komit terlibat bersama perusahaan-perusahaan lain serta beberapa entitas penegakan hukum yang terkait,” pernyataan mereka.

Tindakan Facebook dan Twitter kali ini terjadi beberapa hari setelah Microsoft menyatakan berhasil merampas sejumlah website terkait intelijen Rusia yang bertujuan ‘’mencampuri debat politik AS”.

Senator Mark Warner berpendapat, pengungkapan termutakhir itu merupakan bukti lanjutan betapa para petualang asing aktif menggunakan media sosial untuk memecah rakyat Amerika serta merendahkan institusi demokrasinya.

Namun, kedua negara yaitu Rusia dan Iran menyangkal tuduhan menggerakkan manipulasi atas unggahan di media sosial tersebut. Di Moskow, juru bicara pemerintah mengatakan, ‘’Kami tidak mengerti apa dasar tuduhan ini.”[Fat]

Related Articles

Back to top button