Indonesiaplus.id – Seorang ilmuwan yang diyakini merupakan mata-mata pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dilaporkan oleh Jaksa federal Jerman.
Dilansir AFP, jaksa menyatakan bahwa ilmuwan–yang diidentifikasi sebagai Ilnur N Ilnur– kerap memberikan informasi rahasia dan sensitif dari sebuah universitas di Jerman ke Rusia dengan imbalan uang.
Kebijakan penangkapan ilmuwan itu dilakoni setelah otoritas mendapatkan sejumlah bukti dari hasil penggeledahan di rumah dan tempat kerjanya.
Seperti dikutip Reuters, Ilnur selama ini bekerja sebagai asisten teknis dan ilmiah peneliti profesor di sebuah perguruan tinggi Jerman.
Pada periode Oktober 2020 hingga Juni 2021, Ilnur dituding setidaknya bertemu dengan perwakilan intelijen Rusia sebanyak tiga kali dan memberikan sejumlah informasi dari tempat kerjanya demi mendapat imbalan uang.
Sebelumnya, kasus intelijen ini muncul saat mencuatnya lagi ketegangan hubungan Rusia dan Jerman, termasuk terkait penahanan oposisi Kremlin, Alexei Navalny.
Ada ketegangan lain terkait langkah Jerman bersikukuh mempertahankan sanksi bagi Rusia atas pencaplokan Semenanjung Krimea.
Namun, sejauh ini belum ada pernyataan dari Moskow terkait penangkapan ilmuwan yang dituding sebagai mata-mata Rusia di Jerman tersebut.[mar]
