Jaga Permanen Hagia Sophia, Presiden Erdogan Kerahkan 500 Aparat

Indonesiaplus.id – Pada Senin (27/7/2020), Presiden Turki mengatakan ia percaya bahwa pengalihfungsian Hagia Sophia dari museum menjadi masjid telah membahagiakan hati orang-orang yang beriman dari semua agama.
Hal itu disampaikan Presiden Turki bahwa berbagai pernyataan soal Hagia Sophia pada konferensi pers yang diadakan usai pertemuan Kabinet di ibu kota Ankara.
Berdasarkan pada kritikan dari pihak asing tertentu terhadap Turki, usai keputusan Hagia Sophia, Erdogan menekankan bahwa pemerintah Turki tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu urusan dan nilai-nilai internal negaranya.
“Hagia Sophia adalah salah satu simbol peradaban kita, Hagia Sophia akan terus berfungsi sebagai tempat ibadah bagi bangsa kita, dunia Islam, dan semua Muslim,” tandas Erdogan.
Erdogan menggarisbawahi ada total 500 penjaga akan dikerahkan secara permanen untuk melindungi bangunan bersejarah itu, yang dapat dikunjungi oleh penganut agama lain.
Ada sekitar 350.000 Muslim melaksanakan Salat Jumat yang perdana usai jeda 86 tahun, di dalam dan di luar masjid bersejarah itu pada 24 Juli kemarin.
Sedangkan, pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk penggunaannya sebagai masjid.
Sejarah mencatat bahwa Hagia Sophia pernah digunakan sebagai gereja selama 916 tahun hingga penaklukan Istanbul, dan berfungsi sebagai masjid dari 1453 hingga 1934 – hampir 500 tahun.
Pada 1985, selama menjadi museum, Hagia Sophia dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO. Selain menjadi masjid, Hagia Sophia merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki dan akan tetap terbuka untuk pengunjung domestik dan asing.[fat]