Dompet Digital Bitcoin El Salvador Empat Hari Gangguan Teknis

Indonesiaplus.id – Selama empat hari berturut-turut terjadi gangguan teknis menimpa dompet digital bitcoin Pemerintah El Salvador, Chivo.
Sebuah kemunduran yang membuat warga enggan mendaftar warga enggan mendaftar ke aplikasi yang dipromosikan oleh Presiden Nayib Bukele.
Akses dompet, menarik uang dari ATM dan verifikasi data serta pemerintah El Salvador tidak setor bonus USD 30 atau sekitar Rp 427.662 (asumsi kurs Rp 14.255 per dolar AS) yang dijanjikan Bukele menjadi masalah paling sering dihadapi.
Kondisi tersebut berdasarkan wawancara setidaknya kepada 10 pengguna dan keluhan pengguna yang diunggah di Twitter dan Facebook.
Misanya, seniman tato, Melvin Vasquez (30) mengunduh Chivo pada Selasa, 7 September 2021 ketika undang-undang (UU) bitcoin mulai berlaku, tetapi sejak itu tidak dapat menggunakannya.
“Saya ingin melihat apakah bisa membeli sesuatu, tetapi itu bahkan tidak mengizinkan saya masuk,” keluh dia dilansir dari Channel News Asia, ditulis Ahad (12/9/2021).
Menurut Melvin, seharusnya mereka menyiapkan lebih matang. Sebab hal ini tidak begitu nyaman. Keluhan pengguna juga menumpuk di aplikasi Store Apple dan Google Play Alphabet.
“Saya mengunggahnya dan memasukkan semua data saya. Sekarang ketika saya ingin masuk lagi, itu tidak membiarkan saya dan tidak mengenali pin atau ID wajah saya. “Jadi, saya tidak punya pilihan lain. Sejujurnya sangat buruk aplikasinya,” ujar pengguna lainnya.
Mengatasi hal itu, Bukele turun tangan pada Rabu, 8 September 2021 mengelola peluncuran penuh aplikasi pembayaran yang mendukung adopsi bitcoin El Salvador sebagai alat pembayaran yang sah.
Chivo menjanjikan transaksi bebas komisi dan pemerintahnya berharap akan diadopsi oleh masyarakat yang tidak memiliki rekenig bank, tetapi telah terputus beberapa kali untuk memperbaiki gangguan.
Selain itu, pemerintahan menargetkan 2,5 juta warga Salvador, sekitar 39 persen dari populasi untuk mengunduh Chivo yang menurut Bahasa setempat “baik”.
Bukele menilai, bitcoin akan memungkin warga Salvaodr berhemat USD 400 juta atau sekitar Rp 5,70 triliun per tahun untuk komisi pengiriman uang.
Namun, orang yang mengirim dan menerima dolar ke El Salvador tidak mempercayai bitcoin. Beberapa menyatakan ketakutan akan kehilangan uang, mengingat volatilitas kripto yang tinggi.
Berdasarkan data Refintiiv, bitcoin mengalami pergerakan perdagangan harian 10 persen atau lebih 10 kali tahun ini, seperti terjadi pada 2020 dan 2019. Pada 2018 dan 2017, ada 17 hari setiap tahun dengan 10 persen pergerakan atau lebih.[mar]