Di Tengah Sanksi AS, India Tetap Beli Minyak Rusia

Indonesiaplus.id – Pekan ini, dijadwalkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, akan terbang ke India.
Berbagai sumber menyatakan bahwa Lavrov sedang mencari waktu untuk mengunjungi salah satu pembeli terbesar komoditas Rusia sejak masyarakat internasional mulai mengisolasi Moskow karena invasi ke Ukraina.
Sedikit tanda dari pembelian akan melambat dalam waktu dekat, saat lebih banyak kesepakatan ditandatangani. Sumber mengatakan kedua negara itu dapat membahas pelunasan pembayaran perdagangan yang terganggu oleh sanksi Barat terhadap bank-bank Rusia. Media mengatakan dia bisa mengadakan pembicaraan di ibu kota India pada Jumat.
Kunjungan ke India itu akan menjadi kunjungan ketiga Lavrov ke luar negeri sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, setelah perjalanan ke Turki untuk berbicara dengan timpalannya dari Ukraina awal bulan ini dan pertemuan terjadwal di China pada Kamis.
Negera Rusia merupakan pemasok utama perangkat keras pertahanan India tapi perdagangan tahunan secara keseluruhan kecil, rata-rata sekitar US$9 miliar ( Rp129,07 triliun) dalam beberapa tahun terakhir, terutama pupuk dan sebagian minyak.
Sebagai perbandingan, perdagangan bilateral India dengan China lebih dari US$100 miliar (Rp1,43 kuadriliun) per tahun. Tapi mengingat diskon besar pada minyak mentah Rusia sejak serangan di Ukraina, India telah membeli setidaknya 13 juta barel, dibandingkan dengan hampir 16 juta barel yang diimpor dari negara itu sepanjang tahun lalu.
Banyak negara Eropa terus membeli energi Rusia meskipun secara terbuka mengkritik Moskow. New Delhi telah menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina tapi menolak untuk secara eksplisit mengutuk tindakan Moskow. India telah abstain dari pemungutan suara pada beberapa resolusi PBB tentang perang itu.
Sekarang India mempertimbangkan untuk menggandakan impor batubara kokas Rusia yang digunakan dalam pembuatan baja, kata menteri baja India pada pekan lalu.[mar]