Agen Intel AS Sulit Kerja karena Perintah Tinggal di Rumah
Indonesiaplus.id – Dilaporkan bahwa Dinas intelijen Amerika Serikat CIA mengalami kesulitan untuk memantau lalu lintas internet dunia yang melonjak karena perintah tinggal di rumah.
Kebijakan tinggal di rumah telah diberlakukan di beberapa negara terhadap jutaan warganya untuk menangkal penyebaran virus corona (COVID-19).
Dikutip dari VOA, pakar mengatakan krisis kesehatan global membuat internet sebagai alat sekaligus target potensial untuk melakukan kejahatan.
Sedangkan para agen intelijen, banyak dari mereka bekerja dari rumah, harus menyaring membanjirnya aktivitas daring untuk mencari kemungkinan ancaman.
Penjahat bisa memanfaatkan kekacauan situasi sekarang untuk meluncurkan serangan terhadap pemerintah dan sistem nuklir, mengubah data ilmiah atau pemilu, melumpuhkan server, atau menyebar berita palsu.
Berbagai negara berkembang dan negara dengan sistem pemantauan yang lemah, paling berisiko, sedangkan negara-negara Barat lebih siap menghadapi ancaman siber dari luar.
Untuk mencegah penularan virus di antara jajaran mereka, dinas intelijen bergantian bekerja di kantor, seperti banyak bisnis dan layanan penting lain yang terus beroperasi di tengah larangan keluar rumah global yang belum pernah terjadi.
Menurut Brian Perkins, peneliti di Jamestown Foundation, kelompok think-tank intelijen di Washington, mengingatkan adanya gangguan dalam kemampuan melakukan tugas rahasia di lapangan.[fat]