Tingkatkan Kompetensi Komunitas Budaya Betawi, Kemnaker Siap Fasilitasi

Indonesiaplus.id – Untuk meningkatkan kompetensi bagi masyarakat komunitas sanggar seni dan budaya Betawi di bawah Yayasan Sirih Dare yang berlokasi di Gang Citra, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2022).
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan kagum dan siap memfasilitasi terhadap warga komunitas budaya, namun tetap produktif secara ekonomi. Hal ini dapat menjadi contoh positif bagi kelompok-kelompok budaya lainnya, yang produktif secara ekonomi.
“Biasanya kelompok budaya tidak masuk dalam bidang ekonomi. Ini pendekatan budaya, tapi produktif secara ekonomi. Tinggal perlu ditingkatkan produktivitasnya saja dan berikutnya menjadi tugas pemerintah untuk memfasilitasinya,” kata Menaker.
Kemnaker, salah satu tugasnya menyiapkan tenaga kerja kompeten. Caranya dengan memberikan pelatihan kompetensi di Balai-balai Pelatihan Vokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menilai hasil bir pletok saset yang diproduksi komunitas Betawi Yayasan Sirih Dare, masih dapat digali atau dikembangkan lebih banyak lagi, makanan atau minuman khas Betawi lainnya.
“Kami siap memfasilitas masyarakat atau pemuda di sini, yang ingin mengembangkan diri dalam bentuk usaha, dengan program perluasan kesempatan kerja. Di antaranya melalui program-program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) secara kelompok kita fasilitasi, setelah itu ditingkatkan dengan TKM lanjutan,” katanya.
Saat ini, pelatihan yang banyak diminati adalah pelatihan bakery dan barista. “Kalau bir pletok ini sudah sukses, maka perlu dikembangkan lagi makanan atau minuman khas Betawi yang perlu didorong kemajuannya seperti bir pletok,” pungkasnya.[tat]
Peningkatan Kompetensi Komunitas Budaya Betawi, Kemnaker Siap Memfasilitasi
Indonesiaplus.id – Untuk meningkatkan kompetensi bagi masyarakat komunitas sanggar seni dan budaya Betawi di bawah Yayasan Sirih Dare yang berlokasi di Gang Citra, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2022).
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan kagum dan siap memfasilitasi terhadap warga komunitas budaya, namun tetap produktif secara ekonomi. Hal ini dapat menjadi contoh positif bagi kelompok-kelompok budaya lainnya, yang produktif secara ekonomi.
“Biasanya kelompok budaya tidak masuk dalam bidang ekonomi. Ini pendekatan budaya, tapi produktif secara ekonomi. Tinggal perlu ditingkatkan produktivitasnya saja dan berikutnya menjadi tugas pemerintah untuk memfasilitasinya,” kata Menaker.
Kemnaker, salah satu tugasnya menyiapkan tenaga kerja kompeten. Caranya dengan memberikan pelatihan kompetensi di Balai-balai Pelatihan Vokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menilai hasil bir pletok saset yang diproduksi komunitas Betawi Yayasan Sirih Dare, masih dapat digali atau dikembangkan lebih banyak lagi, makanan atau minuman khas Betawi lainnya.
“Kami siap memfasilitas masyarakat atau pemuda di sini, yang ingin mengembangkan diri dalam bentuk usaha, dengan program perluasan kesempatan kerja. Di antaranya melalui program-program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) secara kelompok kita fasilitasi, setelah itu ditingkatkan dengan TKM lanjutan,” katanya.
Saat ini, pelatihan yang banyak diminati adalah pelatihan bakery dan barista. “Kalau bir pletok ini sudah sukses, maka perlu dikembangkan lagi makanan atau minuman khas Betawi yang perlu didorong kemajuannya seperti bir pletok,” pungkasnya.[tat]