ECONOMY

Tahun Ini, Nilai Rupiah di Posisi Terlemah Sejak Krismon 1998

Selasa, 2 Oktober 2018

Indonesiaplus.id – Hingga kini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Memang masih banyak alasan berburu dolar AS sehingga tidak heran mata uang Negeri Paman Sam terus menguat.

Selasa (2/10/2018), nilai tukar US$ 1 sama dengan Rp 14.910 pada pembukaan pasar. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Depresiasi nilai rupiah kian dalam, hingga pukul 08:05 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.930 di mana kali ini rupiah melemah 0,17%. Kemudian pada pukul 08:09 WIB, US$ 1 berada di Rp 14.940 dan rupiah sudah terdepresiasi 0,23%.

Kondisi rupiah terus melemah, seperti tergambar pukul 08:20 WIB, US$ 1 sudah dihargai Rp 14.960, rupiah melemah 0,37%. Dolar AS berada di titik terkuatnya tahun ini dan juga sejak Juli 1998 saat Indonesia dilanda krisis moneter (krismon).

Sedangkan hari kemarin, rupiah ditutup melemah tipis 0,03%. Padahal kala pembukaan pasar spot, rupiah masih mampu menguat 0,13%.

Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia pun sulit menandingi keperkasaan dolar AS. Hanya yuan China yang mampu menguat, tetapi tidak masuk hitungan karena pasar keuangan Negeri Tirai Bambu masih libur memperingati Hari Nasional Republik Rakyat China.

Pelemahan sebear 0,37%, rupiah menjadi mata uang dengan depresiasi paling dalam di Benua Kuning. Sebenarnya India melemah lebih dalam, tetapi pasar keuangan Negeri Bollywood juga libur memperingati hari kelahiran Mahatma Gandhi.[Sal]

Related Articles

Back to top button