Situasi Harga Emas Melonjak Menunggu Negosasi Perang AS-China
Indonesiaplus.id – Pada perdagangan Jumat, (red-Sabtu waktu Jakarta), harga emas bergerak naik di tengah penantian pasar menunggu perkembangan lebih lanjut negosiasi perdagangan AS-China.
Dari negoisasi tersebut akan dilanjutkan usai Beijing mengatakan akan mengambil tindakan balasan terhadap kebijakan Washington.
Juga, dipicu oleh mengesahkan undang-undang dalam mendukung para demonstran Hong Kong. Namun demikian, harga emas saat ini berada di jalur untuk penurunan bulanan terbesar sejak November 2016.
Seperti dikutip CNBC, Sabtu (30/11/2019), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 1.460,08 per ounce. Hal tersebut setelah berkurang sekitar 3,5 persen pada bulan ini.
Harga emas berjangka AS naik 0,4 persen ke level USD 1.459,40 per ounce. Kamis lalu, China memperingatkan akan mengambil langkah-langkah balasan yang tegas dalam menanggapi undang-undang AS yang mendukung para pemrotes anti-pemerintah di Hong Kong.
Penandatanganan RUU mundur selangkah lagi pada kemungkinan perjanjian perdagangan dengan Cina, yang benar-benar membuat mereka sedikit kesal.
“Itulah sebabnya kami melihat ekuitas turun dan harga emas berjangka naik, ” ujar Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures.
Para investor berharap kan kemungkinan kesepakatan perdagangan fase satu antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat segera ditandatangani.
Kondisi ini bakal mendorong saham dunia untuk mencapai rekor tertinggi dan mengurangi permintaan untuk aset safe haven seperti emas.
Pada umumnya harga emas dianggap sebagai lindung nilai selama masa ketidakpastian keuangan atau politik, mengambil sedikit bunga dan biaya uang untuk menyimpan dan mengasuransikan.
Kendati demikian, harga emas masih di jalur terbaik mereka sejak 2010, setelah naik 13,5 persen sejauh ini di 2019. Ketidakpastian perang dagang yang berlangsung lama dan kekhawatiran resesi telah memberikan dukungan.
“Harga emas telah berhasil bertahan di atas USD 1.450 karena ada beberapa perburuan murah. Ini adalah level awal yang baik bagi mereka yang ketinggalan sebelumnya,” ucap analis komoditas UBS Giovanni Staunovo.
Investor mengamati cermat data AS untuk tanda-tanda tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia, yang dapat memengaruhi Federal Reserve AS dalam keputusannya tentang pelonggaran moneter lebih lanjut.
Sehingga pengurangan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed telah membebani harga emas spot, tambah RJO Futures Streible. “Kita bisa turun ke USD 1.425 pada akhir tahun ini,” tandas Giovanni.[sal]