Perang Dagang AS-China, IMF Sebut Ekonomi Global Suram

Indonesiaplus.id – Saat ini ekonomi global dalam keadaan pesimis dan belum terlihat tanda-tanda pemulihannya.
“Tahun yang berjalan ini, semakin sulit menemukan pertanda terang. Sedangkan, ada potensi pemulihan, dan masih mencarinya di berbagai penjuru dunia, tetapi saya perlu mengakui semakin sulit menemukannya,” ujar Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath seperti dikutip CNBC.
Faktor tensi dagang disebut-sebut sebagai salah satu risiko yang mengancam ekonomi. Hal itu Pertumbuhan global mengalami tertahan dan dinilai dalam kondisi rentan atau fragile.
“Belakangan ini, yang kami lihat berrbagai perkembangan memberikan rasa kekhawatiran besar mengenai apa yang akan terjadi pada pertumbuhan ke depannya, ” katanya.
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Jumat lalu, Presiden Donald Trump menambah tarif ke produk China dengan nilai total USD 550 miliar.
Morgan Stanley mengungkap risiko resesi masih tinggi dan meningkat, lantara melambatnya ekonomi dunia yang menular dari sektor manufaktur. Diprediksi kondisi semakin parah, jika perang dagang terus berlanjut.
“Prediski kami jika ketegangan dagang semakin meningkat maka akan memasukai resesi global di bawah 2,5 persen dalam tiga kuartal ke depan,” tandas kepala ekonom Morgan Stanley, Chetan Ahya.
Sedangkan pada tambahan pertama 25 persen ke 30 persen ke produk China senilai USD USD 250 miliar. Ada pula tambahan tarif 15 persen kepada produk China senilai USD 330 miliar.
Kebijakan baru itu merupakan tindakan balasan Trump kepada China yang memberikan tarif 5 persen sampai 10 persen terhadap produk AS senilai USD 75 miliar, yang mulai diterapkan bertahap per 1 September 2019.
Menurut Trump bahwa AS tidak butuh China. Sebab China dinilai merugikan AS dengan kelakuan mereka yang mencuri kekayaan intelektual AS.
Selam bertahun-tahun, Amerika telah rugi dengan jumlah triliunan dolar ke China. Sebab, China telah mencuri Hak Kekayaan Intelektual dengan jumlah ratusan miliar doar tiap tahun dan akan melanjutkannya.
“Dipastikan saya tidak akan membiarkannya terjadi! Kita tidak butuh China dan sejujurnya akan lebih baik tanpa mereka,” cuit Trump melalui akun Twitter Jumat (23/8/2019).[sal]