Indonesiaplus.id – Untuk membantu membayar utang PT Asuransi Jiwasraya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membuka kemungkinan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Diketahui bahwa perusahaan asuransi pelat merah memilikli setumpuk kewajiban untuk membayar polis kepada nasabahnya yang telah jatuh tempo.
“Dana dari APBN tidak mungkin akan bisa dilakukan tahun ini, sebab besaran alokasi keseluruhan 2020 telah ditetapkan sejak akhir 2019 bersama DPR. Namun, dia tidak menutup kemungkinan, APBM bisa diperoleh untuk tahun anggaran 2021, ” ujar Sri Mulayani di di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Sri menegaskan dana tersebut akan diambil dari APBN bilamana segala bentuk dana yang diupayakan dari restrukturisasi yang dilakukan Kementerian BUMN tidak mencukupi.
“Tentu akan melihat proposal yang sifatnya mungkin sudah final. Saat saya melihat itu termasuk berbagai kemungkinan. Kalau nanti sampai akan ada intervensi ultimate shareholder yaitu dari Kementerian Keuangan dalam bentuk apapun, maka dia pasti masuk ke UU APBN,” ungkpanya.
Kementerian Keuangan menunggu gerak langkah Menteri BUMN, Erick Thohir dalam proses penyelamatan perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Seperti dengan cara memanfaatkan berbagai aset maupun ekuitas yang dimiliki Jiwasraya.
Ada berbagai pilihan yang harus dilakukan karena skema dan kewajibannya berbeda-beda, ada yang tradisional insurance biasa dan ada yang sifatnya lebih ke unit link dengan memberikan return yang besar.
“Termasuk ada juga suatu treatment yang diintroduce oleh Kementerian BUMN untuk memberikan rasa keadilan,” pungkasnya.[sal]
