Indonesiaplus.id – Kebutuhan pekerja siap pakai menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran.
“Sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yaitu mempersiapkan calon pekerja di bidang vokasi tertentu, ” ujar H Ma’mur Rizal, Kepala BLK Kompetensi di bawah Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat di Kota Bekasi, Kamis (8/4/2021).
BLK Komptensi, kata Ma’mur, berdiri di atas lahan kurang lebih 2 hektar dengan 34 pegawai, 11 instruktur serta ada juga pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Tantangan agak berat bagi kami dalam menjalankan pelatihan karena terbatas pegawai, salah satunya banyak pegawai memasuki masa pensiun, ” ujar Ma’mur.
Kejuruan saat ini adalah Teknik Informatika dan Komunikasi (TIK), teknik otomotif, manufaktur, body repair, juga sub otomasi industri, pendingan dan gulung dinamo.
“Mayoritas pelamar milih TIK atau terkait pemograman website, mungkin karena anak-anak milenial yang sangat familiar dengan teknologi informasi,” katanya.
Pelamar mayoritas lulusan SMK yang didominasi pria dan sedikit wanita. Latar Pendidikan dari SD, SMA/madrasah hingga S1 yang dilengkapi dengan fasilitas asrama bagi para siswa.
Namun, BLK Komptensi tak sekedar menyiapkan calon pekerja siap pakai melainkan bisa untuk meningkatkan skill supya lebih mudah diserap pasar kerja.
“Peningkatan skill bidang manufaktur, las dalam satu paket, mulai 1G hinggan 6G dan untuk TIK di sub pemograman web, practical office, desain grafis dan tectical support baik software maupun hardware, ” ungkap Ma’mur.
Untuk mengikuti pelatihan vokasi, ada tahapan mulai fase persiapan, fase pelatihan, serta fase sertifikasi. Untuk lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Selama masa pandemi, BLK Kompetensi menyesuaikan dengan kondisi namun tetap produktif, salah satunya dengan membuat wastafel otomatis.[tat]
