Harga Cabai Rawit Tembus Rp180 Ribu Dipicu Cuaca Ekstrem
Indonesiaplus.id – Komoditas cabai rawit merah di beberapa wilayah telah mencapai Rp160.000 hingga Rp180.000 per kilogram (kg). Sehingga, jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) yang berkisar di Rp50.000 per kg.
Pagi ini, Senin (13/1/2025), informasi pangan Jakarta melaporkan, bahwa harga cabai rawit merah di Jakarta mencapai Rp111.614 per kg. Turun Rp7.253 dari sehari sebelumnya. Berdasarkan data ini dari harga rata-rata di tingkat eceran, dikutip pukul 10.20 WIB dan berpotensi berubah di siang hari.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Maino Dwi Hartono mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah di beberapa wilayah telah mencapai Rp160.000 hingga Rp180.000 per kilogram (kg).
“Kalau kita lihat dari grafik, baik di tingkat produksi maupun konsumen, memang terjadi lompatan yang cukup signifikan,” kata Maino dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Senin (13/1/2025).
Di pasaran harga merah keriting juga turun Rp1.233 jadi Rp71.800 per kg. Untuk harga cabai rawit hijau dan cabai merah besar kompak naik, masing-masing Rp2.400 jadi Rp81.967 per kg dan Rp100 jadi Rp69.533 per kg.
Lonjakan harga cabai rawit merah sudah terjadi di 328 kabupaten/kota. Katanya, kenaikan harga tersebut didorong oleh berbagai faktor, termasuk cuaca ekstrem yang menyebabkan penurunan produksi dan pasokan cabai. Curah hujan tinggi, banjir, angin kencang, serta serangan hama menjadi tantangan utama bagi para petani cabai.
“Faktor yang mempengaruhi adalah cuaca ekstrem, baik itu curah hujan yang tinggi, atau mungkin sebagian area pertanaman mengalami kebanjiran, ada juga mungkin karena angin dan serangan hama, sehingga memang produksi atau pasokan yang ke masyarakat mengalami penurunan. Nah ini tentu berdampak pada kenaikan harga yang cukup signifikan dan hampir di semua wilayah,” katanya.
Bapanas bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan para produsen cabai telah menggelar rapat koordinasi pada 9 Januari 2025 kemarin. Langkah-langkah strategis pun mulai diterapkan untuk mengendalikan harga. Namun, apabila dalam waktu seminggu ke depan harga cabai rawit merah masih melambung jauh dari HAP, beberapa langkah strategis lain akan dilakukan Bapanas bersama pemangku kepentingan terkait.
“Dengan pemberian subsidi transportasi, atau fasilitasi distribusi pangan, penjualan melibatkan pangan murah, yang ini juga sudah mulai diinisiasi oleh teman-teman dinas pangan daerah, dan tentunya dukungan oleh pemerintah daerah, baik itu subsidi harga maupun transportasi,” katanya.
Kendatipun dalam dua sampai dengan tiga hari terakhir ini harga cabai sudah mulai menunjukkan penurunan, Maino tak menampik harga tersebut masih berada jauh di atas HAP.
“Kita lihat dalam tren 2-3 hari terakhir ini, harganya mulai relatif landai, meskipun masih jauh di atas harga acuan pemerintah,” katanya.
Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan dan distribusi cabai berjalan lancar guna menekan harga kembali ke tingkat yang wajar.
“Perlu hati-hati, karena memang hari ini situasinya kalau kita mobilisasi cabai dari wilayah sentra atau wilayah produksi, ke Jabodetabek khususnya, jangan sampai mengganggu wilayah-wilayah yang lainnya,” tandasnya.[tat]