ECONOMY

Dirut Pertamina Kosong, DPR: Calon Mesti Penuhi Kriteria Ini

Minggu, 6 Mei 2018

Indonesiaplus.id – Hingga saat ini, sosok yang akan menggantikan Elia Massa sebagai Direktur Utama PT Pertamina masih menjadi teka teki.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut telah mengantongi sejumlah nama yang akan dipilih untuk menjadi orang nomor 1 di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas (migas) tersebut.

Menurut anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengakui memilih sosok yang tepat menjadi Direktur Utama Pertamina memang sulit. Sebab, Pertamina merupakan perusahaan plat merah yang strategis dan banyak pihak yang berkepentingan di dalamnya.

“Ini rumit, banyak kepentingan di dalamnya. Seorang Direktur Utama di Pertamina tidak gampang. Direktur Utama yang lama tidak tahan uji, banyak kepentingan besar. Mem-balancing kepentingan-kepentingan itu jadi tugas berat Direktur Utama,” ujar Darmadi di Jakarta.

Untuk bisa menjadi pimpinan di Pertamina, setidaknya harus memiliki tiga keterampilan, yaitu conceptual skill, human skill dan technical skill. Jika hanya menguasai masalah teknis, maka diyakini tidak akan lama menempati puncuk pimpinan di BUMN ini.‎

“Jabatannya juga politis. Sehingga harus milikli technical skil, juga harus punya conceptual skill dan human skill. Kalau hanya punya kemampuan teknis, ya akan terlempar. Seperti human skill itu penting, untuk melobi-lobi berbagai pihak,” katanya.

Darmadi percaya, jika Presiden Jokowi mampu memilih sosok yang terbaik untuk pemimpin Pertamina. Setidaknya ada tiga nama yang akan dipilih menggantikan Elia Massa.

“Ada tiga nama. Hal ini di Undang-Undang BUMN sudah tertera syarat-syarat untuk menjadi direksi. Harus punya etika, berintegrasi, punya kompetensi, punya kredibilitas. Dan minimal harus kuasai tiga hal tadi,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencopot Elia Masa Manik dari jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Saat ini kepemimpinan sementara (Plt) di Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati.

Di hadapan para generasi milenial di De Tjolomadoe, Rini mengatakan bahwa pergantian Dirut demi terus meningkatkan peran Pertamina kepada masyarakat, terutama dalam menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih bersubsidi.

“Kalau pemerintah sudah katakan barangnya (Solar, Premium dan Elpiji) harus tersedia, Pertamina harus melakukan karena Pertamina milik negara, milik bangsa. Maka itu saya lakukan perubahan. Saya harap Bu Nicke bisa lakukan fungsinya dan bagusnya lagi dia perempuan,” tandas Rini di De Tjolomadoe, Sabtu (28/4/2018).

Meski Pertamina memiliki produk-produk BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax, masih banyak masyarakat yang membutuhkan Premium, Solar, dan Elpiji. Untuk itu kestabilan pasokan harus benar-benar dijaga.

“Pertamina ini mengelola BUMN salah satu fungsinya untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” pungkas Rini.[Sal]

Related Articles

Back to top button