Dipengaruhi Faktor Lonjakan Inflasi Global, Nilai Tukar Rupiah Loyo
Indonesiaplus.id – Pada Kamis pagi nilai tukar rupiah melemah yang dipicu adanya kekhawatiran kenaikan inflasi global.
Posisi kurs rupiah bergerak melemah 21 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.368 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per dolar AS.
“Rupiah masih berpeluang mengalami tekanan terhadap dolar AS hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global,” ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Kekhawatiran tersebut dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah karena kerusakan jalur pipa distribusi minyak mentah dari Kazakhstan di laut hitam Rusia akibat badai.
Namun, ada perbaikan bisa memakan waktu dua bulan. Melalui jalur pipa tersebut mengalirkan minyak sebanyak 1,2 juta barel per hari. Kerusakan tersebut tentu saja akan menurunkan suplai minyak mentah dunia.
“AS sedang melobi Uni Eropa untuk ikut melarang impor minyak mentah dari Rusia dan memperbesar sanksi terhadap Rusia,” katanya.
Invasi Rusia belum akan berakhir dalam waktu dekat. Upaya negosiasi belum menghasilkan kesepakatan damai sehingga gangguan suplai komoditi masih terjadi dan pertumbuhan ekonomi global bisa terganggu karena kenaikan inflasi.
“Optimisme pemulihan ekonomi dalam negeri bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah,” ungkapnya.
Nilai tukar Rupiah hari ini tertekan ke arah Rp14.380 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.377 per dolar AS.
Sebelumnya, pada Rabu (23/3/2022) Rupiah ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.347 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.348 per dolar AS.[tat]