BLK PMI Bekali Kemampuan Bahasa dan Usai Pulang Dorong Jadi Wirausahawan

Indonesiaplus.id – Kemampuan bahasa yang baik dan sesuai jenis pekerjaan serta memahami budaya negara penempatan, mutlak harus dimiliki seorang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan ke luar negeri.
“Kami melatih para para calon PMI dengan kemampuan bahasa Inggris dan Jepang, sedangkan untuk bahasa Arab sementara waktu ditunda, ” ujar Kepala Balai PMI, Cucu Cahyani Ranita di Bandung, Rabu (7/4/2021).
Melatih keterampilan bahasa, kata Cucu, tidak sesingkat yang dikira melainkan butuh waktu dan biaya cukup besar agar PMI di negara penempatan bisa bekerja dengan tenang dan bisa berkomunikasi dengan baik.
“Iya, setiap calon PMI harus memiliki kemampuan bahasa, dan tidak bisa singkat pelatihannya serta butuh cukup biaya besar, misalnya untuk pelatihan selama 3 pekan Rp 17-19 jut per orang, ” ungkap Cucu.
Bahasa bukan satu-satunya permasalahan dari para PMI tersebut. Usai kembali ke Tanah Air membutuhkan penanganan agar PMI purna bisa mandiri secara ekonomi sekaligus bisa tranfser pengetahuan.
“Usai jadi PMI purna, kami bekali dengan pelatihan kewirausahaan dan teknik pemasaran seperti digital marketing yang didukung bantuan pemodalan supermikro dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ” tandasnya.
Sebelumnya, rombongan Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker) berkunjung ke Kantor Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jabar dan diterima oleh Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Agus E Hanafiah.
“Provinsi Jabar dengan jumlah penduduk yang besar sesuai dengan arahan Gubernur, berkomitmen untuk mengentaskan pengangguran yang masih besar dengan beragam program latihan keterampilan, ” kata Agus.
Pemerintah Jawa Barat (Jabar) tidak hanya melatih keterampilan, tapi juga memberikan pelatihan bahasa bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan setelah pulang mereka juga diberikan keterampilan kewirausahaan.
“Usai mereka pulang, para PMI purna didorong untuk mengembangkan wirausaha dilengkap teknik pemasaran digital marketing serta didukung permodalan supermikro dari Pemerintah Provinsi Jabar, ” ungkap Agus.[tat]