Ada Kampanye Hitam Kelapa Sawit Asal RI, Pemerintah Diminta Menyikapinya

Jumat, 16 Februari 2018
Indonesiaplus.id – Pemerintah perlu menyikapi adanya kampanye hitam terhadap produk kelapa sawit Indonesia di negara Barat. Sebab, sawit sebagai salah satu potensi besar yang dimiliki, berdampak besar pada perekonomian rakyat dan nilai ekspor Indonesia.
Menurut juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI pekan ini, para duta besar di luar negeri diminta untuk mengubah mind set atau cara berpikirnya terhadap kelapa sawit.
“Ada kesepakatan agar kita semua mengubah mind set terhadap kelapa sawit. Tidak saja merupakan produk penting untuk makanan, tetapi juga menjadi sumber penting dalam energi terbarukan,” ujar Arrmanatha di Jakarta, Jumat (16/2/2018).
Jika Indonesia, kata Arrmanatha, mendorong peningkatan produksi sawit maka tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan Indonesia akan menjadi produsen terbesar untuk biodiesel, yang menggunakan produk sawit.
“Saat ini, ekspor sawit Indonesia mencapai sekitar Rp 244,4 triliun, atau sekitar 12,3 persen dari total nilai keseluruhan ekspor Tanah Air. Mengingat pentingnya produk tersebut, maka perwakilan Indonesia di luar negeri diminta untuk pro aktif mendorong promosi sawit dan meningkatkan upaya diversifikasi pasar, ” katanya.
Ada tiga negara yang menjadi tujuan utama ekspor kelapa sawit Indonesia antara lain, India, Tiongkok dan Pakistan. Kendati demikian masih banyak negara pasar non tradisional yang patut dilirik untuk menjadi tujuan ekspor Indonesia.
“Sebenarnya masih banyak negara lain, seperti Afrika yang potensial yang belum kita garap. Kita berupaya menggarap pasar untuk buka akses untuk produk sawit Indonesia,” pungkasnya.[Sal]