Psikolog UGM Kasih Tips SMART Susun Resolusi Tahunan Anti Gagal

Indonesiaplus.id – Setiap akhir dan awal tahun merupakan waktu yang tepat muhasabah diri tentang program-program atau resolusi yang telah direncanakan dan dilaksanakan selama setahun lalu.
Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Edilburga Wulan Saptandari, M Psi, PhD, Psikolog, memberikan tips untuk menyusun resolusi dan anti gagal.
Sebelum menyusun resolusi, sebaiknya melakukan evaluasi atas apa yang telah dilalui selama setahun lalu. Contohnya, satu resolusi yang ditetapkan tahun sebelumnya adalah menjalani hidup yang lebih sehat dengan rutin berolahraga. Namun pada prakteknya, baru memasuki bulan Februari olahraga sudah tidak dilanjutkan lagi.
“Perlu dievaluasi, kenapa tidak bisa dilakukan dengan baik? Oh ternyata karena sulit membagi waktu atau hilang semangatnya, ataukarena tidak ada motivasi internal karena hanya ikut tren saja. Hal ini harus dilihat supaya untuk menyusun resolusi tahun depan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” ungkap Edilburga.
Kiat untuk menyusun resolusi tahun baru secara bijak dengan SMART goals. Metode SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bound.
Spesific, artinya resolusi dibuat harus benar-benar jelas dan detail. Untuk resolusi tahun depan menjalankan gaya hidup sehat. Resolusi ini perlu dibuat secara spesifik seperti menambah satu porsi buah dalam setiap kali makan.
Measurable, yakni menyusun resolusi secara terukur. Resolusi yang dibuat secara terukur akan membantu kita dalam mengukur target yang akan dicapai. “Contohnya, menambahkan satu porsi buah dalam setiap kali makan. Ukurannya kan satu porsi buah, jadi kalau tidak makan satu porsi buah di setiap kali makan berarti ini belum tercapai resolusinya,” terangnya.
Achievable, adalah bisa dicapai karena resolusi disusun harus realistis atau yang bisa diraih dengan begitu tujuan dari resolusi dapat lebih terarah.
Relevant, merupakah resolusi yang dibuat harus relevan dengan kondisi pribadi masing-masing. Resolusi tersebut benar-benar penting dan dibuat dengan alasan yang kuat dan benar.
Relevan sebenarnya menjadi kunci keberhasilan pencapaian resolusi. Terkadang tidak sedikit orang membuat resolusi bukan hal yang benar-benar diinginkan. Misal ingin hidup sehat, nah kenapa mau sehat? Kalau setelah medical check up lalu hasilnya kolesterol tinggi, menjalani gaya hidup lebih sehat menjadi jelas tujuannya karena memang ada kebutuhan untuk itu.
“Bagi kebanyakan orang tidak ada keinginan sangat besar, sehingga ikut tren aja resolusi tahun baru berputar di kesehatan. Kenapanya ini sering tidak dipikirkan benar-benar, kalau kenapanya ini belum ketemu maka motivasi menjalani resolusi gampang turun dan tidak tercapai,” ujarnya.
Time Bound, adalah batas waktu. Resolusi harus disusun berdasarkan waktu dalam pencapaiannya. “Jadi ada waktunya, perlu evaluasi, tahu-tahu satu tahun sudah jalan aja seperti dua bulan sekali dievaluasi,” pungkas Dosen Fakultas Psikolog UGM ini.[era]