Indonesiaplus.id – Spanyol berhasil menyelematakn hampir 200 orang migran saat mereka berusaha melakukan penyeberangan berbahaya dari Afrika Utara ke negara itu, Senin (2/9/2019).
Aksi kemanusian itu berlangsung di tengah perdebatan di Spanyol terkait peran yang harus dimainkan kapal-kapal amal dalam membantu upaya pemerintah.
Pada bulan lalu, kapal organisasi non-pemerintah Spanyol menjadi pusat perselisihan dengan negara-negara Eropa. Salah satunya, di Selat Gibraltar sebanyak 73 orang diselamatkan dari tiga kapal.
Dinas penyelamatan Spanyol menyatakan, di antara imigran itu terdapat 10 anak di bawah umur. Dan 110 orang lainnya diselamatkan dari lima kapal di Laut Alboran yang sebagian besar akan dibawa ke pelabuhan Malaga.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, hingga pertengahan Agustus ini jumlah para migran yang datang ke Spanyol mencapai 18 ribu orang lebih.
Dari jumlah itu mengalami penurunan 39 persen dari periode sama tahun lalu. Data PBB menunjukkan jumlah migran yang datang di Eropa dengan kapal laut dari Timur Tengah dan Afrika Utara turun satu juta pada 2015 menjadi sekitar 141.500 orang tahun lalu.
Sedangkan, hampir 15 ribu orang diperkirakan sudah meninggal atau hilang dalam perjalanan laut yang berbahaya tersebut.[fat]
