GLOBAL

100 Demonstran dan Wartawan Ditangkap Pada Pilpres Kazakhstan

Senin, 10 Juni 2019

Indonesiaplus.id – Ratusan demonstran dan sejumlah wartawan ditangkap oleh polisi, ketika Kazakhstan melangsungkan pemilu presiden lebih cepat dari perkiraan semula.

Diprediksi mantan Presiden Nursultan Nazarbaez yang dikenal otoriter akan memenangkan pemilu ini dengan mudah.

100 lebih demonstran di Lapangan Astana di kota Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, ditangkap ketika menyerukan pemboikotan pemilu presiden yang diikuti oleh enam calon presiden yang sudah disetujui pemerintah secara hati-hati dan satu calon lainnya yaitu Qasym-Zhomart Togaev.

Dikutip VOA, Senin (10/6/2019) melaporkan sekitar 500 demonstran menggelar aksi unjuk rasa menentang pemerintah di dekat Istana Pemuda di ibukota Nur Sultan, yang diberi nama sesuai mantan presiden sebelumnya.

100 demonstran ditangkap polisi di ibukota itu, termasuk sejumlah wartawan lokal dan internasional yang sedang meliput jalannya pemilu.

Wartawan RFE/RL Siaran Kazakhstan Pyotr Trotsenko termasuk diantara mereka yang ditangkap, meskipun dibebaskan tak lama kemudian.

Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Marat Qazhaev kepada wartawan, sekitar bahwa 500 elemen berpandangan radikal ditangkap di Almaty dan di ibukota karena melangsungkan “demonstrasi tanpa izin.

Sebelumnya ia mengatakan bahwa penangkapan dilakukan “untuk menegakkan aturan dan ketertiban.

Namun yang menarik sekelompok kecil pendukung pemerintah yang juga berdemonstrasi di lokasi yang sama diizinkan menjalankan aksinya.[fat]

Related Articles

Back to top button