GLOBAL

Raih 73 Persen Suara, Komedian Televisi Zelenskiy Jadi Presiden

Selasa, 23 April 2019

Indonesiaplus.id – Era politik baru dirasakan oleh Ukraina usai Volodymyr Zelenskiy yang berperan sebagai presiden di program komedi televisi kini benar-benar menjadi presiden baru.

Kemenangan sensasional Zelenskiy, 41 tahun, adalah pukulan pahit bagi para elite politik di Ukraina, terutama bagi calon petahana Petro Poroshenko.

Dalam masa kampanye, Poroshenko menggambarkan Zelensky sebagai pendatang baru yang tidak punya pengalaman, terlebih Ukraina sedang menghadapi ancaman agresi Russia.

Namun, upaya menakut-nakuti warga Ukraina dengan ancaman itu sama sekali tidak dihiraukan pemilih. “Hingga 95 persen suara selesai dihitung, Zelenskiy memenangkan 73 persen suara, sementara Poroshenko hanya berhasil mengumpulkan suara di bawah 25 persen,” tulis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ukraina.

Usai mendapatkan laporan KPU, Poroshenko langsung menerima kekalahannya. Tak lama setelah jajak pendapat pertama dikeluarkan, Poroshenko mengucapkan selamat kepada penantangnya dan mengatakan, dia bersedia membantu Zelenskiy dalam proses transisi penyerahan kekuasaan.

“Tentu saja saya akan meninggalkan jabatan ini, tetapi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak akan meninggalkan politik,” tandas Poroshenko.

Sosok Zelenskiy yang sangat populer di Ukraina karena perannya dalam komedi televisi sebagai Presiden Ukraina, kini harus siap untuk benar-benar jadi presiden dan mengambil alih kepemimpinan negara itu.

Di markas kampanyenya, tim sukses dan para pendukung merayakan kemenangan itu secara emosional pada Ahad (21/4/2019) malam. Dalam pidato kemenangannya, Zelenskiy berjanji dia tidak akan mengecewakan rakyat Ukraina.

“Saya belum secara resmi menjadi presiden, tetapi sebagai warga negara Ukraina, saya dapat mengatakan kepada semua bahwa segala sesuatu mungkin,” ujarnya.

Menanggapi kemenangan Zelenskiy, Perdana Menteri Russia, Dmitry Medvedev, lewat laman Facebook miliknya pada Senin pagi mengatakan hasil pemilu di Ukraina menunjukkan bagaimanapun juga tetap ada peluang untuk meningkatkan hubungan antara Ukraina-Russia.

Bagi Medvedev, yang memasok senjata dan personil militer untuk mendukung kelompok separatis di Ukraina, menyatakan dia berharap Zelenskiy akan bersikap pragmatis dan bertanggung jawab menangani masalah separatisme di Ukraina timur.

Sebelumnya Zelenskiy telah berjanji untuk mempertahankan Ukraina yang berpenduduk 42 juta orang pada haluan yang pro-Barat, namun juga menyatakan siap berunding dengan Russia untuk menyelesaikan konflik separatisme.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) juga mengamati dengan cermat perkembangan politik di Ukraina itu. Presiden AS, Donald Trump, menelepon Zelenskiy dan berjanji untuk mendukung integritas wilayah Ukraina.

Selain itu, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, memberikan ucapan selamat kepada warga Ukraina yang telah menunjukkan kematangan berdemokrasi.

“Izinkan kami menyatakan penghargaan atas komitmen kuat pada demokrasi dan supremasi hukum yang telah ditunjukkan oleh rakyat Ukraina selama proses pemilihan,” ujar Tusk dan ketua Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, dalam sebuah surat bersama yang ditujukan kepada Zelensky.[fat]

Related Articles

Back to top button