ECONOMY

Keluhan Petani Cabai di Ngawi, Harga Anjlok dan Merugi

Jumat, 8 Februari 2019

Indonesiaplus.id – Harga cabai dikeluhkan oleh para petani cabai di wilayah Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang hasil panennya anjlok hingga mengalami kerugian.

Misalnya, Purwanto, petani cabai di Desa Ngrayudan, Jogorogo, Ngawi, Jumat (8/2/2019) mengeluhkan harga panen cabai keriting di tingkat petani kali ini turun jika dibandingkan dengan panenan sebelumnya.

“Iya, hasil panen untuk kali ini tekor. Untuk modal kembali saja sudah sangat sulit,” katanya.

Saat ini, harga komoditas pedas tersebut di tingkat petani hanya Rp 5 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya masih Rp 8 ribu per kilogram.

Mereka mengaku sudah empat kali petik atau panen sejak awal mula tanam beberapa bulan lalu. Setelah panenan kedua harga di tingat petani terus merosot tanpa tahu apa penyebabnya.

Dengan harga yang turun tersebut, mereka mengaku belum dapat menutupi biaya operasional tanam. Pihaknya semakin merugi karena masih harus membayar tenaga pemetik yang mencapai Rp 50 ribu per harinya.

Menurut Purwanto, tanaman cabainya juga tidak tumbuh maksimal karena curah hujan yang tinggi. Akibatnya, cabainya banyak yang busuk dan mati akibat terkena hujan deras.

“Memang benar-benar rugi. Tanaman sudah banyak yang mati, masih ditambah lagi dengan harga cabai yang rendah,” katanya.

Untuk harga jual, idealnya di tingkat petani mencapai Rp 15 ribu per kilo. Dengan harga sebesar itu, biaya operasional petani akan tertutup dan petani masih mendapat keuntungan.

Petani berharap harga kembali normal dan beban kerugian yang ditanggung para petani di wilayahnya tidak banyak.

Harga cabai keriting dan rawait di Pasar Besar Ngawi mencapai kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah mencapai Rp 24 ribu per kilogram.[sal]

Related Articles

Back to top button