NATIONAL

Tinta Habis, Disdukcapil Hentikan Pencetakan KTP-el Awal Desember

Jumat, 23 November 2018

Indonesiaplus.id – Pencetakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), diperkirakan terhenti awal Desember 2018 hingga Februari 2019 karena persediaan tinta tidak mencukupi.

“Ribbon (tinta cetak KTP-el) di tahun ini yang tersisa hanya dua. Satu tinta untuk mencetak 500 keping KTP-el,” kata Kepala Disdukcapil Solok Selatan Efi Yandri di Padang, Jumat (23/11/2018).

Bila estimasi pencetakan KTP-el dalam sehari sekitar 100 hingga 150 keping, kata Efi, ribbon yang tersisa hanya bisa melayani pencetakan KTP-el sampai awal Desember mendatang.

“Misalnya hari kemarin kami mencetak sebanyak 105 KTP-el, sementara sisa blanko KTP 4.48, dan data yang print ready record (PRR) sebanyak 4.421,” ujarnya.

Sehingga seandainya sisa ribbon habis pada awal Desember, maka pencetakan KTP-el bisa dilanjutkan kembali sekitar akhir Februari atau awal Maret 2019.

“Biasanya anggaran cair pada akhir Februari. Jika awal Maret sudah sudah bisa cetak KTP-el maka sampai H-1 pemilihan umum semua KTP-el telah dicetak,” katanya.

Tahun ini, Disdukcapil Solok Selatan kehabisan ribbon sehingga harus menunggu penganggaran pada APBD Perubahan 2018. Saat pembahasan anggaran, DPRD menyetujui penambahan anggaran Rp 46 juta untuk pembelian 10 ribbon dan tiga retranfer film.

“Kami juga meminjam ribbon dari pusat sebanyak lima buah,” katanya.

Satu ribbon untuk mencetak 500 keping KTP-el. “Untuk tahun 2019, kami anggarkan dua kali lipat ribbon dibanding 2018,” katanya.

Pada 8-11 November 2018 pihaknya akan menggelar Pekan Dukcapil di tiga kecamatan di Solok Selatan. Dari kegiatan yang dilaksanakan di 20 lokasi itu, warga yang merekam data 1.921 orang, sedangkan target minimal 7.000 orang.

“Kami fokuskan kegaitan pekan Dukcapil ini pada perekaman karena kalau cetak KTP-el bisa dilakukan di kantor Dukcapil dan didistribusikan ke nagari,” ujarnya.

Ia menilai tidak tercapainya target perekaman, karena kesadaran masyarakat akan pentingnya perekaman data KTP-el belum tumbuh.

“Hal ini kami sebut karena sebelum Pekan Dukcapil digelar kami telah pasang spanduk, baliho dan mengumumkannya di masjid-masjid,” tandasnya.

Juga, pihaknya melayangkan undangan kepada warga yang telah terdaftar. “Undangan yang kami buat sebanyak 12.000 lembar,” ujarnya.[sap]

Related Articles

Back to top button