Bantu Rehabilitasi Bencana ADB Gelontorkan Pinjangan USD 500
Selasa, 20 November 2018
Indonesiaplus.id – Pinjaman bantuan darurat senilai USD500 juta diberikan Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia untuk penanganan bencana alam di Lombok dan Sulawesi Tengah.
Uang pinjaman tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pada kebutuhan penting. Seperti, tempat tinggal sementara, perlindungan sosial dan pelayanan sosial, serta pemulihan ekonomi melalui bantuan dana, skema perkreditan, dan program-program peningkatan keahlian.
“Bantuan komprehensif dari ADB untuk dukungan pembiayaan cepat dan fleksibel bagi pemerintah agar memitigasi dampak buruk akibat bencana alam,” ujar Direktur ADB untuk Divisi Manajemen Publik, Sektor Finansial dan Perdagangan Asia Tenggara Sona Shrestha, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/11/2018).
Modalitas pinjaman disalurkan cepat yang akan memastikan pemulihan pascabencana dan pembiayaan rehabilitasi dapat dipenuhi tanpa mengganggu pengeluaran pembangunan ekonomi dan sosial yang lain dalam anggaran negara.
Pinjaman tersebut menjadi bagian dari respons ADB terhadap dua bencana alam yang melanda tersebut yang diperkirakan mengalami kerugian sebesar UD2,2 miliar di provinsi terdampak. Juga, menimbulkan korban jiwa dan kehancuran harta benda, bencana tersebut akan berimbas besar pada kehidupan masyarakat yang terdampak.
“Pertumbuhan kedua provinsi diperkirakan akan turun hingga separuh, lapangan pekerjaan akan menyusut, dan kemiskinan melonjak. Dukungan ADB akan membantu pemerintah memitigasi berbagai dampak tersebut,” ucap Spesialis Manajemen Publik ADB Robert Boothe.
Melalui pinjaman ini sebagai bagian dari serangkaian upaya tanggap bencana ADB. Pada Oktober lalu, ADB menyetujui hibah darurat senilai USD3 juta yang berasal dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik (Asia Pacific Disaster Response Fund) guna mendukung upaya pemerintah untuk memberi bantuan segera di Sulawesi Tengah.
Juga, untuk membantu pemerintah dengan bantuan teknis untuk kajian kebutuhan pascabencana dan perencanaan rekonstruksi. “ADB juga sedang menyiapkan pinjaman proyek bantuan darurat senilai USD500 juta untuk mendukung rekonstruksi dan relokasi infrastruktur kritis dalam jangka menengah,” ungkapnya.
Selain itu, ADB dan pemerintah menyiapkan bantuan teknis untuk membangun kapasitas menguatkan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keuangan dari rencana rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.[sal]