POLITICS

Seperti Tak RI Lagi, Gus Irfan: Jangan-jangan Presiden Tak Tahu

Jumat, 2 November 2018

Indonesiaplus.id – Kekuatan baru datang dari kalangan elite Nahdatul Ulama (NU). Cucu kyai Hasyim Asyari pendiri NU, yakni Irfan Yusuf bergabung ke dalam koalisi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Irfan masuk dalam struktur tim juru bicara Prabowo – Sandi di pilpres 2019. Ia beralasan, saat ini Indonesia butuh figur yang bisa memimpin. Karena empat tahun terakhir kondisi bangsa sangat tidak kondusif dan telah kehilangan identitasnya.

“Iya, kita seperti tidak di Indonesia lagi. Di mana setiap orang saling memaki, saling mengejek, saling bertentangan dan itu terbuka secara umum,” ujar Gus Irfan di Media Center Prabowo-Sandi di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Juga, Irfan menilai bahwa keadaan carut-marutnya kondisi bangsa sejatinya bisa dicegah oleh pemimpin Indonesia. Tapi, kata dia, yang terjadi justru sebaliknya.

“Saya khawatir, jangan-jangan presiden kita itu tahu atau tidak sih ada seperti ini?” tandas Pengasuh Ponpes Al-Farros, Jombang, Jawa Timur itu.

Tak hanya itu, Gus Irfan juga menilai kondisi perekonomian bangsa yang stagnan membuat dirinya semakin yakin merapat ke Prabowo-Sandi. Bukan tanpa alasan, sebagai orang yang tumbuh besar di pedesaan, dirinya merasakan betul perekonomian bangsa semakin sulit.

“Saya ini tinggal di pedesaan. Petani tebu, saya tahu bagaimana mereka menangis harga gula sekarang (tinggi),” ujarnya.

Maka berdasar itulah, dirinya semakin mantap membantu pemenangan paslon nomor urut 02 itu di pilpres 2019. “Saya harus ikut membantu di tim Prabowo-Sandi,” tandasnya.

Diketahui, bergabungnya Gus Irfan sekaligus menambah lumbung suara NU Prabowo-Sandi di pilpres 2019. Pasalnya, Gus Irfan merupakan cucu dari pendiri NU KH Hasyim Asyari. Ayahnya bernama KH Yusuf Hasyim. Dia merupakan pengasuh Ponpes Al-Farros, Jombang, Jawa Timur.[mus]

Related Articles

Back to top button