Tangani Bencana Sampai Tuntas, PKS: Jangan Dijadikan Pencitraan
Selasa, 2 Oktober 2018
Indonesiaplus.id – Imbauan dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal penghentian sementara kampanye, harus dikembalikan ke Komisi Pemiluhan Umum (KPU).
“Serahkan ke KPU dan Bawaslu aja, dua lembaga itu yang berernang untuk menentukan,” ujar politikus PKS Jazuli Juwaini, Senin (1/10/2018).
Saat ini, kata Jazuli, yang paling penting adalah bukan penundaan kampanye. Tapi penanggulangan pasca bencana di Palu dan Donggala yang harus lebih dipentingkan.
“Sebenarnya yang lebih penting bukan kampenye dihentikan, tapi penanganan bencana itu yang harus cepat dan sigap,” katanya.
Juga, ia mengimbau jangan sampai momen penanggulangan bencana jadi momen incumbent untuk melakukan pencitraan saja. Tapi dampak bencana ini harus ditangani secara tuntas.
“Bencana jangan sekedar dijadikan alat berpose dan pencitraan terutama bagi incumben. Tapi harus ditangani tuntas dalam waktu cepat, melibatkan bebagai instansi dengan komunikasi dan kordinasi yang baik dan efektif,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaranakan kampanye dihentikan sementara terkait bencana gempa bumi serta tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.
SBY sampaikan lewat sebuah video yang di retwet oleh Politikus Demokrat, Andi Arief lewat akun twitter pribadinya, @andiarief.
Video berdurasi 2 menit 20 detik itu, SBY mengawali video dengan mengucapkan bela sungkawa terhadap korban gempa dan tsunami Palu.
Selain itu, SBY memuji langkah Presiden Jokowi yang dengan cepat terjun langsung ke lokasi bencana untuk melihat kondisi real korban sebelum mengambil keputusan tentang penanganan korban gempa dan tsunami.
Setelah itu, SBY menyarankan agar kampanye di Sulawesi Tengah dihentikan. Hal itu dimaksudkan agar seluruh elemen di Palu, Sulawesi Tengah serta daerah terdampak lain, fokus memberikan bantuan terhdap korban gempa dan tsunami Palu. [Mus]