Peringati Hari Sejarah, Direktorat Sejarah Gelar Seminar Sejarah Nasional

Rabu, 5 September 2018
Indonesiaplus.id – Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud akan menggelar Pendukungan Hari Sejarah 14 hingga 15 Desember 2018 di Yogyakarta dengan bentuk Seminar Nasional Sejarah.
Seminar nasional sejarah 2018 ini diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah dengan Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mengangkat tema, ”Paradigma dan Arah Baru Pendidikan Kesejarahan di Indonesia” dengan beberapa pilihan sub tema antara lain: Sejarah Pendidikan Sejarah di Indonesia; Strategi dan Metode Pendidikan Kesejarahan Masa Depan; Sejarah dalam Media Massa/Sosial; Sejarah dalam Seni Pertunjukan dan Visual; Paradigma Baru Memahami Sejarah; Membangun Komunitas dan Penggiat Sejarah; Sumber-sumber Alternatif dalam Penulisan Sejarah; serta Mengembangkan Media-media Baru Kesejarahan.
Berdasarkan hasil riset menunjukkan di samping metode pengajaran sejarah tidak menarik dan kompetensi guru sejarah masih rendah, kualitas pendidikan sejarah dihadapkan pada masalah kurangnya literatur atau bacaan yang digunakan, serta lemahnya kurikulum di sekolah maupun di perguruan tinggi.
Maka perlu digagas berbagai pemikiran baru untuk memperbaiki pendidikan kesejarahan di Indonesia, antara lain dengan perbaikan metode pengajarah sejarah, perbaikan kurikulum sejarah, perluasan literatur dan berbagai pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme para tenaga di bidang kesejarahan.
Saat ini, besarnya kuantitas sarjana sejarah tidak sebanding dengan kualitas dari pendidikan, penelitian, dan penulisan sejarah. Riset pengajaran sejarah di sekolah-sekolah menengah menunjukkan sejarah menjadi mata pelajaran menjemukan dan tidak menarik, sekalipun pelajaran ini menjadi pelajaran wajib di semua jenjang sekolah.
Selain itu, salah satu agenda terpenting dari Kongres Sejarah Nasional I di Yogyakarta pada 1957 adalah membicarakan pendidikan sejarawan. Enam puluh tahun kemudian tercatat tidak kurang ada 125 program studi kesejarahan dari perguruan perguruan tinggi di Indonesia, baik tingkat Sarjana (S-1), Pascasarjana (S-2), dan Doktoral (S-3).
Sebagai upaya menghidupkan semangat kebangkitan historiografi Indonesia, sesuai maklumat hari sejarah pada 2014 yang digagas oleh berbagai kalangan asosiasi profesi, komunitas pecinta sejarah, guru, dosen dan mahasiswa sejarah diusulkan 14 Desember sebagai Hari Sejarah dengan merujuk tanggal digelarmya Kongres Sejarah Nasional I tersebut.[Mor]