Jumat, 24 Agustus 2018
Indonesiaplus.id – Pasca 20 tahun reformasi, tindakan saling membenci, menghujat, dan menistakan muncul di tengah perbedaan.
Seyogianya, semua pihak dapat kembali mengingat cita-cita reformasi yang susah payah telah dibangun.
“Catatan-catatan kita saling benci, saling hujat, di pilkada menghalalkan segala cara ini yang harus kita hilangkan, apalagi membawa soal suku agama ya itu tentu bukan itu. Itu harus kita luruskan kembali,” ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada acara HUT ke-20 PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (23/8/2018).
Di tahun politik ini, kata Zulhas, cita-cita terhadap kemerdekaan, demokrasi, keadilan, dan kemakmuran dapat diluruskan kembali. Bukan saling hujat dan benci yang justru muncul di tengah perbedaan.
“Bisa berbuat adil untuk semuanya apa pun agamanya, apa pun sukunya, apa pun latar belakangnya,” katanya.
Zulhas mengklaim, partainya yang genap menginjak usia 20 tahun ini, muncul dengan tujuan untuk meluruskan cita-cita Indonesia merdeka.
“Namun yang pada waktu itu terjadi di defliasi penyimpangan, jadi harus diluruskan kembali,” pungkasnya.[Mus]
