Minyak Kelapa Murni Bebas Asam Lemak Karya Dosen UGM

Sabtu, 28 April 2018
Indonesiaplus.id – Ekstra VCO atau minyak kelapa murni yang kaya protein, tanpa kandungan asam lemak bebas (free faty acid), serta tidak tengik. Metode itu dibuat dosen UGM.
Dengan menggunakan metode spontan tanpa melalui pemanasan maupun penambahan bahan tambahan.
“Metode spontan ini menghasilkan ekstra VCO yang kaya protein, encer, jernih, dan baunya harum atau tidak tengik,”ujar Dra. Ani Setyopratiwi,M.Si., seperti dikutip laman UGM, Sabtu (27/4/2018).
Metode spontan, kata Ani, bisa menjaga kandungan vitamin E dalam kelapa tetap utuh saat diproses menjadi ekstra VCO. Juga, kadar asam lemak bebas nol dalam VCO dapat mencuci pembuluh darah yang terkena lemak.
Sehingga ibarat deterjen, ekstra VCO akan mencuci lemak yang menempel di pembuluh darah dan mengeluarkannya lewat sistem sekresi.
Keberhasilan membuat ekstra VCO tidak lepas dari penelitian yang dilakukan sejak 28 tahun lalu. Saat itu, ia diterima menjadi dosen pada 1989 di FMIPA UGM yang marak penelitian pembuatan minyak kelapa tanpa pemanasan sehingga dia pun terjun dalam riset tersebut dan menekuninya hingga kini.
“Banyak metode pembuatan minyak kelapa tanpa pemanasan yang dilakukan di UGM. Berbagai metode ini menghasilkan VCO yang tidak sama pula,” tandasnya.
Pada 2006 sempat booming VCO, tetapi kebanyakan olahan para pengusaha mengeluarkan aroma tengik. Sementara dengan metode yang dikembangkannya mampu menghasilkan VCO yang tidak tengik.
Kunci keberhasilan dalam pembuatan VCO ditentukan oleh dua hal. Pertama, bahan baku (kelapa) harus cukup tua, kering, tetapi masih dalam kondisi segar atau kering di pohon. Kedua, terletak pada metode pemisahan minyak dari santan.
“VCO di Indonesia tidak sama karena metode yang dipakai berbeda-beda. Ada yang menggunakan metode pancingan, pengasaman, penggaraman, elektoforesis, fermentasi, enzimatik dan lainnya,” katanya.
Usai melalui proses penelitian yang cukup panjang sejak, Ani akhirnya berhasil menemukan metode pembuatan ekstra VCO secara spontan di tahun 2004.
Pembuatan ekstra VCO dengan metode spontan cukup sederhana. Awalnya, kelapa diparut lalu dibuat santan. Berikutnya, santan yang diperoleh didiamkan selama 4-5 jam hingga minyak kelapa pecah.
“Dari 1 butir kelapa Jawa bisa didapatkan ekstra VCO maksimal 125 ml, sementara dengan kelapa Sulawesi bisa sampai 200 ml,” ujarnya.
Ketekunan Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) dalam meneliti minyak kelapa tidak hanya menghasilkan ekstrak VCO yang berkualitas. Kini ia mengembangkan produk olahan minyak kelapa dengan brand Heltico.
Ada 25 jenis produk kosmetik dan kesehatan yang dihasilkan, seperti minyak telon, baby lotion, penyubur rambut, krim pagi-malam, vitamin bibir dan lainnya yang sebentar lagi akan menembus pasar internasional.[Sam]