Waspada Kurang Makanan Berserat Bisa Picu Penyakit Kanker

Jumat, 13 April 2018
Indonesiaplus.id – Hidup tidak sehat di tengah masyarakat bisa memicu keragaman penyakit, salah satunya kanker.
“Hampir semua bagian tubuh berpeluang muncul kanker,” ujar dr Made Putra Sedana SpPD KHOM dalam talkshow Kanker Kolorektal di Adi Husada Cancer Center (AHCC).
Jenis kanker yang dibahas kali ini adalah kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon). Menurut Made, jumlah pasien kanker kolorektal semakin banyak ditemukan.
Dalam satu bulan, ada 2-3 pasien baru di Surabaya. “Itu yang terdeteksi. Banyak yang belum terdeteksi,” ujar dokter asli Singaraja, Bali, tersebut.
Terlebih, gejala kanker tidak dirasakan pasien. Mereka sering kali datang ke dokter dengan kondisi yang sudah parah. “Kankernya sudah menyebar,” katanya.
Juga, kanker kolorektal termasuk salah satu jenis yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Hati adalah bagian yang sering menjadi target penyebaran kanker dari usus besar.
Jikalau sudah menyebar, tingkat keberhasilan operasi lebih sedikit. “80 persen peluang berhasil kalau belum menyebar. Nah, kalau sudah menyebar, peluang berhasil hanya 20 persen,” terangnya.
Untuk pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Deteksi dini terus ditekankan Made kepada masyarakat. Mereka diharapkan lebih peduli terhadap kesehatan masing-masing.
Deteksi dini dapat dilakukan sendiri. Untuk lebih memastikan, pasien dapat berkonsultasi ke dokter. Gejala kolorektal memang baru dirasakan pasien ketika kanker sudah berkembang.
Gejala bergantung pada lokasi tumbuhnya kanker. Tanda yang mudah dikenali adalah diare dalam waktu panjang dan proses buang air besar (BAB) yang tidak tuntas.
Faktor penyebab pasti kanker kolorektal memang belum diketahui sampai saat ini. Pola hidup dianggap memiliki andil besar.
“Juga memang ada peluang faktor genetik. Kalau ada keluarga yang mengidap, segera konsultasi,” tandasnya.[Was]