Kunjungan Kerja Menlu Retno Tinjau KRI Usman Harun di Lebanon

Minggu, 25 Februari 2018
Indonesiaplus.id – Kunjungan kerja Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi, tiba di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), waktu setempat. Lalu, singgah di Dubai untuk melanjutkan perjalanan menuju Beirut, Lebanon.
“Menlu sedang transit di Dubai menuju Beirut, Lebanon untuk mengunjungi Pasukan Keamanan Indonesia di UNIFIL yang jumlahnya lebih dari 1200 personel. Pasukan Indonesia adalah pasukan terbesar di UNIFIL dari 41 negara yang berkontribusi,” ujar Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis, Minggu (25/2/2018).
Setiba di Beirut, Retno langsung bertemu dengan pasukan Garuda yang berada di KRI Usman Harun yang bersandar di Pelabuhan Beirut. Kunjungan tersebut sudah dijadwalkan sejak 2017. Itu akan menjadi kunjungan pertama dari Menlu RI ke pasukan Garuda di Lebanon sejak 2007.
“Jadi, setiba di Lebanon, saya akan mengunjungi pasukan perdamaian Indonesia (Angkatan Laut), yang bertugas di KRI Usman Harun di Port of Beirut,” cuit Retno Marsudi lewat akun @Menlu_RI.
Menurut Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata (KIPS) Kementerian Luar Negeri, Grata Endah Werdaningtyas, Kamis (22/2/2018), bahwa Menlu Retno akan melakukan serangkaian diskusi, dialog, serta inspeksi terhadap kelengkapan di kapal Usman Harun.
“Besok, saya akan mengunjungi Adchit Al-Qusay, sekitar 230 km dari Beirut, di mana pasukan Indonesia (Indobatt) berada,” tulis Retno.
Di bawah mandat resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB 1701 tahun 2006, pasukan perdamaian Indonesia ikut mengawal gencatan senjata antara Lebanon dengan Israel. Pasukan Indonesia bertugas membantu penyaluran bantuan kemanusiaan serta kembalinya pengungsi serta atas permintaan pemerintah Lebanon turut mengamankan perbatasan di Lebanon selatan.
“Prestasi pasukan Indonesia di UNIFIL juga diapresiasi oleh PBB, pemerintah Lebanon, dan masyarakat internasional. Pasukan Indonesia memperoleh penghargaan dari Force Commander pada 2010, Penghargaan dari Angkatan Bersenjata Lebanon pada 2014, dan penghargaan dari Angkatan Laut Lebanon pada 2015,” tandas Diplomat kelahiran Semarang itu.[Fat]