Kemlu RI Pindahkan Perhelatan BDF ke-10 dari Bali ke Tangerang, Banten
Kamis, 30 November 2017
Indonesiaplus.id – Perhelatan Bali Democracy Forum (BDF) ke-10 pada 7-8 Desember 2017 dari Nusa Dua, Bali, akan dipindah oleh Kementerian Luar Negeri ke Indonesia Conference and Exhibitition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Banten.
Keputusan tersebut, diambil karena adanya erupsi Gunung Agung dengan berbagai dampaknya. Erupsi Gunung Agung menyebabkan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali ditutup.
“Kami ingin tekankan bahwa secara umum situasi di Bali berjalan normal, namun karena dampak erupsi Gunung Agung mengganggu aktivitas penerbangan, dalam kaitan ini untuk menjamin kenyamanan para delegasi maka pemerintah memutuskan untuk memindahkan tempat BDF ke Indonesia Conference and Exhibition (ICE) di BSD,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu Cecep Herawan di Jakarta, Kamis (30/11).
Hingga saat ini, Bandara Internasional Ngurah Rai masih ditutup sejak Senin (27/11). Cecep menyampaikan hingga saat ini para calon delegasi yang telah mengonfirmasi kehadiran pada acara BDF menyampaikan pengertian atas situasi penerbangan dari dan ke Bali yang terkena dampak erupsi Gunung Agung.
“Semangat dan subtansi, konten BDF ke-10 akan terus kita ‘maintain’ sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan, karena yang pindah hanya tempat, yakni sekali lagi untuk menjamin kenyamanan delegasi sebagai tamu negara kita,” katanya.
Terkait jumlah peserta, delegasi dari 29 negara dan 6 organisasi internasional telah menyatakan akan hadir, terdiri atas satu kepala negara/pemerintahan, 16 menteri, 10 wakil menteri, dan sisanya pejabat senior. “Kepala negara yang telah mengonfirmasi hadir adalah Presiden Nauru,” ucapnya.
Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah jelang penyelenggaraan BDF, sebab hingga saat ini masih banyak pertanyaan dan permintaan informasi tambahan dari negara-negara peserta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah menyampaikan perhatiannya pada BDF ke-10 yang sedianya akan dilaksanakan di Bali dapat dipindah ke Jakarta mengingat dampak erupsi Gunung Agung.
“Tidak mungkin ‘kan ada pertemuan penting dan terjadi erupsi sehingga pesawat tidak bisa masuk, pertemuan itu sulit terjadi,” terang Wapres.[Sap]