BPVP Ambon, Dari Peracik Kopi Hingga Teknologi Informasi

Indonesiaplus.id – Di Negeri Timur Indonesia–Ambon Manise–di atas lahan dua hektar lebih berdiri dengan kokoh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dengan suasana rapi, bersih dan tertata dengan baik.
Senin pagi Waktu Indonesia Timur (WIT), 4 Maret 2024, Biro Humas Kemnaker menggelar kegiatan, “Sinergitas Pers dan Pemerintah dalam Memperkuat Peran Strategis BLK untuk Peningkatan Kompetensi SDM Unggul” yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi secara daring.
“…..Peran Balai milik pemerintah menjadi penggerak guna mendukung upaya peningkatan SDM unggul, sehingga melalui acara yang dilaksanakan Biro Humas, kami apresiasi dan kami dukung serta secara resmi kegiatan ini saya buka, ” ucap Anwar Sanusi.
Di hadapan anggota Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker), Kepala BPVP Ambon Astri Christafilia Litha menguraikan banyak hal terkait dengan sejarah singkat, progam kerja, serta kejuruan yang diselenggarakan di Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) di bidang Pelatihan Kerja tersebut.
“Saya ucapkan selamat datang di BPVP Ambon kepada bapak dan ibu wartawan dari Jakarta untuk melihat dari dekat kegiatan kami dan nanti bisa keliling melihat kegiatan yang tengah dilaksanakan, ” ucap Astri mengawali sambutan dan dilanjutkan dengan paparan seputar BPVP Ambon.
Kegiatan dilanjutkan sesi dialog interaktif antara Kepala BPVP Ambon dan anggota Forwaker dengan berbagai tema untuk memperkaya tulisan agar masyarakat tahu bahwa pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi SDM.
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Chairul Fadhly Harahap dengan lugas memberikan jawaban terkait Sumber Daya Manusia (SDM) di balai milik Kementerian Ketenagakerjaan yang bergerser dari struktural menjadi fungsional.
“Kebijakan pemerintah ke depan itu dengan memperbanyak jabatan fungsional daripada struktural. Jadi, seorang instruktur tidak hanya ahli di bidangnya tetapi setiap tahun untuk menambah kemampuan termasuk memiliki skil komunikasi, ” ungkap Chairul.
Kegiatan dilanjutkan dengan berkeliling balai meninjau dari dekat berbagai kejuran yang sedang melakukan sesi belajar. Mulai dari ruang teknik listrik, teknik informatika, teknik otomotif, teknik las, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan pariwisata.
“Untuk materi menyesuaikan dengan SKKNI dan program dan latihan Kemnaker. Di sini, masih ada kelas microsoft office untuk perkantoran disesuaikan dengan situasi dan kondisi wilayah Ambon dan sekitarnya dan dinilai masih relevan, ” ungkap Siti Nurjanah, instruktur yang sedang mendampingi peserta belajar.
Bergerak ke bangunan lain yang terpisah, tempat pelatihan meracik kopi dan tata boga tidak kalah menarik. Di mana, meracik kopi dan tata boga merupakan pelatihan yang tidak pernah sepi peminatnya.
Di ruang tata boga, para peserta sedang berlatih membuat aneka macam kue termasuk kue untuk ulang tahun. Tak pelak, peserta pelatihan tata boga mempersilakan untuk mencoba rasa. “Boleh dicoba dan kita buktikan rasanya seperti apa. Wah uenak sekali, terima kasih. Tetap semangat ya teman-temen semuanya,” ujar Ketua Forwaker, Hamdan sambil memotong kue.
Masih di ruangan yang sama dan terpisah sekat, peserta peracik kopi tidak mau kalah dengan cekatan mereka membuatkan kopi-kopi khas Ambon dengan peralatan yang modern. Di antara kopi-kopi yang disajikan ada robusta dan ada juga arabica.
Bau harum kopi dalam cangkir-cangkir kertas ala kafe dan ditemani potongan-potongan kue menjadi penutup kunjungan ke BPVP di Ambon Manise.[yus]