HUMANITIES

Siapkan Jadi Pendamping Pengentasan Kemiskinan, Mahasiswa Poltekesos Belajar Kewirausahaan ke Indofood

Indonesiaplus.id – Konstitusi menugaskan kepada Kementerian Sosial untuk mengatasi 26 permasalahan sosial yang terumpun dalam kategori keterlantaran, kedisabilitasan, ketunaan, kemiskinan ketertinggalan, serta kebencanaan.

Salah satu masalah yang didorong untuk diselesaikan terkait kemiskinan yaitu upaya penguatan dengan kewirausahaan, menumbuhkan kemampuan warga miskin memiliki daya tahan dan daya juang merintis usaha sesuai minat dan bakatnya.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Sosial menyatakan tugas pokok dan fungsi Kemensos harus terus pro aktif, melihat, mendengar, dan menyelesaikan permasalahan sosial, termasuk kemiskinan yang diharapkan masyarakat bisa berdaya dan berketahanan sosial.

Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) sebagai lembaga pendidikan tinggi kedinasan milik Kemensos, melakukan aksi nyata menyikapi situasi dengan mewujudkan pesan Kemensos dengan menjadi benchmark perguruan tinggi lain dalam memaknai kesejahteraan sosial dalam konteks pendekatan ilmiah keilmuan serta konteks aplikasi di lapangan.

Dengan platform inilah menjadi penting mengingat kesejahteraan sosial bukan sekedar bicara kemiskinan atau ketidakmampuan melainkan bicara tentang perlindungan, pemberdayaan, serta jaminan sosial.

Poltekesos menguatkan profil para mahasiswa dengan beragam praktek. Salah satunya, praktek dengan menjalin kerja sama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur untuk penguatan kewirausahaan yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan usaha, sebab para mahasiswa akan diterjunkan sebagai pendamping bagi warga miskin yang terdata menerima bantuan sosial untuk pengembangan usaha.

Bertempat di Kantor PT Indofood CBP Sukses Makmur di Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023), Poltekesos menggagas kerjasama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur dengan berformula pada usaha warungan, dengan fokus pemicu jualan berupa mie produk Indofood. Hal ini berkaca pada best practise PT Indofood berhasil membina 1600 pedagang di Bandung Barat, dengan nama dagang warmindo (warung indomie).

Direktur Poltekesos, Suharma, mengatakan, bahwa kerjasama ini selain mewujudkan pesan Mensos dan juga merupakan perangkat yang dibutuhkan untuk memperkuat kompetensi dan kapabilitas mahasiswa dalam hal pendampingan bagi warga miskin yang memilikli keinginan berusaha, tanpa tergantung pada bantuan sosial.

“Saya kira hal ini sesuai dengan pernyataan Mensos bahwa kewirausahaan bagi warga miskin adalah untuk mendorong kemandirian tanpa bergantung pada bantuan sosial, ” ungkap Suharma.

Terkait dengan bahan ajar yang disusun atau dikembangkan untuk melatih para mahasiswa diserahkan pada tim PT Indofood, atas pertimbangan pengalaman dan rumpun materi pelatihannya.

Pada kesempatan tersebut, General Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur, menerima langsung delegasi Poltekesos, dan mengucapkan terima kasih sekaligus menyambut baik kerjasama dan menjadi penting soal pemaknaan terhadap upaya mengatasi kemiskinan, memperkuat basis basis usaha warga miskin menjadi kekuatan ekonomi keluarga dan inilah yang ditunggu-tunggu.

Program pelatihan kewirausahaan yang akan berkaitan dengan daya tahan dan daya juang terkait berwirausaha, memilih bidang usaha, pengelolaan usaha, meraih pelanggan, mengembangkan usaha, serta mempertahankan usaha.

Materi ini dinilai penting, mengingat mahasiswa akan menjadi pendamping bagi 100 warga miskin penerima bantuan sosial, sebagai titik awal kontribusi Poltekesos dalam membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

“Dengan kerjasama ini sebagai jawaban atas tantangan dari dinamika pembelajaran di perguruan tinggi, sekaligus menjadi platform kelembagaan lain dan juga perguruan tinggi terkait mendata, menganalisis, melaksanakan upaya menyelesaikan masalah kemiskinan dengan memiliki karakteristik berbeda, ” pungkas Suharma.[ama]

Related Articles

Back to top button