ECONOMY

Sambut Bonus Demografi, Kemnaker Komitmen Konsolidasikan Informasi Pasar Kerja

Indonesiaplus.id – Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus mengkonsolidasaikan informasi demand pasar kerja dalam memenuhi kebutuhan perusahaan/industri, untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi.

“Salah satu upaya untuk mengkonsolidasaikan informasi demand pasar kerja tersebut, adalah dengan meningkatkan pelayanan informasi pasar kerja,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi saat sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja di Kota Tangerang Banten, Selasa (27/6/2023).

Adanya bonus demografi akan berdampak baik bagi pembangunan Indonesia. Saat penduduk usia produktif berjumlah dua kali lipat dari penduduk non produktif, sehingga berpeluang menjadi pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bonus demografi dapat menjadi ancaman bagi Indonesia. Dengan banyaknya jumlah penduduk produktif, berpeluang menambah angka pengangguran jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja.

“Hal ini menjadi catatan bagi kita, jika pengangguran masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah kebawah, sehingga kompetensi dan daya saing tenaga kerja kita masih sangat kurang,” ungkap Anwar Sanusi.

Berdasarkan laporan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2015 menyebutkan, bahwa Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah lulusan sekolah, melainkan kekurangan angkatan kerja dengan keahlian yang tepat untuk bekerja.

juga, data World Digital Competitiveness 2021 mencatat, bahwa daya saing digital di Indonesia berada pada peringkat 53 dari 64 negara. Kondisi ini menunjukkan di tengah ledakan adopsi teknologi, daya saing digital Indonesia masih rendah.

“Digitalisasi telah membawa perubahan terhadap jenis pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja,” ucapnya.

Anwar mengingatkan terkait dengan tantangan terberat bangsa Indonesia dalam menghadapi era teknologi adalah menyiapkan SDM yang unggul serta berdaya saing tinggi.

“SDM unggul Indonesia harus mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri saat ini,” pungkasnya.[tat]

Related Articles

Back to top button