Dukung Pengembangan Desa Wisata Kertarahayu, Poltekesos Perkuat Kapasitas SDM untuk Kelola Potensi Lokal

Indonesiaplus.id – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Reguler (PMR) Unit Layanan Kewirausahaan Sosial untuk mendukung pengembangan digelar di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi Barat, Kamis (08/06).
Tim pelaksana kegiatan terdiri dari Hartono Laras, Wiwit Widiansyah, M. Syafi’i Nasution, Ujang Muhyidin, Nike Vonika yang melibatkan mahasiswa M. Rizki Ramadhan dengan memberikan peningkatan kapasitas terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Acara dimulai dengan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung (Poltekesos) Bandung, PT Cikarang Listrindo, dan instansi pemerintah daerah melakukan penanaman pohon di area Desa Wisata Kertarahayu untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Desa ini ditetapkan sebagai Desa Wisata yang memiliki potensi untuk memajukan desa, meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Desa Wisata Kertarahayu juga memiliki lokasi strategis dan keunikan tersendiri. Sejak 2020, diakui sebagai desa objek wisata dengan minat khusus, seperti rekreasi air, taman satwa dan flora, serta tempat kerajinan. Dalam pengembangan Desa Wisata Kertarahayu, Poltekesos fokus pada penguatan kapasitas masyarakat untuk mengelola sumber daya dan potensi lokal agar dalam membangun desa secara mandiri, keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang kuat.
Pengembangan Desa Wisata merupakan inovasi desa yang mendorong terciptanya produk sosial berkelanjutan. Untuk mencapai pasar desa wisata yang efektif, efisien, kompetitif, dan berkelanjutan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat, diperlukan aktivitas dan proses yang berfokus pada pemahaman, kreativitas, komunikasi, dan penawaran yang unik serta inovatif untuk mengatasi masalah sosial di tingkat desa.
Sebelum pembahasan substansi tentang hasil asesmen PMR tahap 1 dan penyampaian rencana program tentang pemberdayaan masyarakat oleh Tim, sebagai pembuka, penyampaian sambutan dari PT. Cikarang Listrindo, Ganuardi Pradipta, Community Development Lead, Rudi Catur Pribadi, SE, Kepala Desa Kertarahayu dan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Reguler, Hartono Laras dan kegiatan dipandu oleh M. Syafi’i Nasution.
“Kita ucapkan terima kasih dan berharap kolaborasi terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya di Desa Kertarahayu. Kami juga berharap bapak dan Ibu UMKM tetap semangat mengikuti pelatihan-pelatihan praktek UMKM, ” ujar Ganuardi Pradipta, Community Development Lead PT. Cikarang Listrindo.
Kepala Desa Kertarahayu, Rudi Catur Pribadi, mengucapkan terima kasih dan selamat datang tim Poltekesos Bandung dan Tim PT. Cikarang Listrindo di Desa Kertarahayu. “Alhamdulillah sudah dua kali kedatangan dari para pegiat tim Poltekesos melakukan kegiatan pengabdian masyarakat regular di Desa Kertarahayu,” ungkap Rudi.
Pelaku UMKM memerlukan bantuan dari para pegiat dan penggerak UMKM yang kompeten, karena keterbatasan kemampuan SDM yang dimiliki Desa Kertarahayu. “Banyak mahasiswa dan dosen datang ke sini menyumbangkan ilmunya, sehingga bisa menambah wawasan khususnya memberikan peningkatan kapasitas serta kemajuan bagi warga Desa, ” katanya.
Poltekesos Bandung konsisten menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), menjadikan perhatian serius. Tidak sekedar di lingkungan kampus, juga di luar kampus dengan menjalin kolaborasi dengan mitra strategis untuk mendidik, melatih, dan mencetak tenaga kerja sosial yang profesional.
Lulusan dari Poltekesos Bandung memiliki berbagai kompetensi, seperti menjadi pelaksana intervensi masalah kesejahteraan sosial, penyuluh sosial, analis masalah sosial, analis sumber daya sosial, dan analis pemberdayaan masyarakat. Melalui kolaborasi dan upaya maksimal, Poltekesos Bandung aktif berperan dalam memajukan Desa Wisata Kertarahayu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Reguler, Hartono Laras mengungkapkan bahwa pengabdian masyarakat merupakan bagian dari penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu lokasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Desa Kertarahayu yang merupakan Desa Wisata.
“Kegiatan satu rangkaian yang dilaksanakan sebelumnya pada tahap asesmen. Tahap ini melihat dan memotret apa yang menjadi kelebihan-kelebihan yang dimiliki Desa Kertarahayu yang dikatakan sebagai Desa Penyangga Hidup dan selanjutnya ditetapkan sebagai Desa Wisata. Tentu secara khusus didukung oleh Komitmen dari Kepala Desa dan jajaran lalu mendapatkan dukungan dari perusahaan PT Cikarang Listrindo dan Dinas Pariwisata, ” ungkap Hartono.
Bukan sekedar memotret, tetapi menindaklanjuti dan fokus dengan data dari lapangan baik terkait kelemahan dan kelebihan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. “Nanti akan disampaikan oleh Poltekesos Bandung pada aspek keilmuan, dan sebagai tahapan terakhir pada kegiatan pengabdian masyarakat regular akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Kami berharap kegiatan ini berlanjut dan dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan Desa Kertarahayu,” tegas Hartono.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Tim dari PT. Cikarang Listrindo, Aparat Desa Kertarahayu, Tokoh Masyarakat, Pelaku dan Pegiat UMKM, Tim Humas dan Kerja Sama Poltekesos Bandung, serta mahasiswa Institut Agama Islam Syalahudin Al Ayubi (INISA) yang tengah melakukan praktek di tempat yang sama.[ama]