Dukung Iklim Berusaha dan Bekerja, Wamen: Kita Mesti Miliki Tekad Sama

Indonesiaplus.id – Situasi kurang menguntungkan terjadi dalam perekonomian global. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional harus menjaga agar dampak tidak melanda ekonomi nasional yang akan berpengaruh terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.
Menurut Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor bahwa untuk mengatasi permasalahan di bidang ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berupaya menjaga kondisi hubungan industrial yang harmonis dengan mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.
“Kita harus memiliki tekad sama yaitu menciptakan kelangsungan berusaha dan bekerja,” ujar Wamenaker Afriansyah Noor didampingi Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang saat membuka Dialog Investasi Kebijakan Ketenagakerjaan Indonesia di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Dialog dihadiri oleh Kuasa Usaha ad Interim dan Minister Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia Zhou Kan; Ketua Kamar Dagang China di Indonesia Zhang Chaoyang; Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) M. Arsjad Rasjid; dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani.
Untuk menciptakan kelangsungan berusaha dan bekerja, Indonesia memerlukan regulasi yang menjamin kepastian hukum agar dapat bertahan dari kondisi perekonomian global yang tidak pasti. “Hal ini penting bagi Indonesia dalam memberikan perlindungan bagi semua komponen yang ada di dalam negeri,” katanya.
Terkait bidang ketenagakerjaan, Indonesia perlu menciptakan kondisi kerja yang berkualitas mengingat jumlah angkatan kerja setiap tahunnya mengalami kenaikan, komposisi penduduk bekerja yang didominasi oleh pekerja informal.
“Kondisi ini dampak dari pandemi COVID-19 yang menciptakan pengangguran serta bertambahnya kelompok bukan angkatan kerja,” ungkap Afriansyah Noor.
Dari forum dialog ini ada pemahaman yang lebih penting tentang penerapan regulasi ketenagakerjaan. “Kami sangat terbuka dalam memberikan penjelasan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran bidang ketenagakerjaan,” harap Wamen.
“Bisa saja digagas ide untuk melaksanakan dialog yang berkelanjutan agar lebih fokus pada apa yang menjadi permasalahan atau kebutuhan di bidang ketenagakerjaan,” tutupnya.[tat]