Misi Rahasia Jokowi Dukung Prabowo, Pengamat: Tahan Laju Anies, Muluskan Ganjar

Indonesiaplus.id – Pada perayaan HUT Ke-8 Partai Perindo, Presiden Jokowi menyatakan jatah presiden RI berikutnya kemungkinan adalah Prabowo Subianto.
Pernyataan Jokowi ada makna tersembunyi dan dinilai sebagai strategi memecah kekuatan lawan, ibarat sekali mendayung dua pulau terlampaui.
Pengamat politik Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menjelaskan pernyataan Presiden Jokowi sejatinya ditujukan untuk tiga sosok terpopuler dalam bursa capres 2024.
Selain Prabowo, pernryataan Jokowi ditujukan kepada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kendati bersifat guyonan serius, namun Ray melihat ada makna tersirat terkait elektabilitas ketiga nama tersebut. Pernyataan Jokowi sangat mungkin mempengaruhi tingkat keterpilihan Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Menurut Ray bahwa pernyataan Jokowi disampaikan secara terbuka untuk menahan laju dukungan kepada Anies Baswedan. Makum, dukungan untuk Anies terus mengalir setelah dia menyelesaikan tugas sebagai gubernur DKI Jakarta.
“Untuk mencegah mengalirnya suara ke Anies Baswedan. Prabowo Subianto dan Anies Baswedan itu berebut suara di banyak kantong pemilih. Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi adalah basis suara keduanya. Di pulau dan provinsi ini, suara Prabowo dan Anies terus menerus saling gerus,” tandas Ray Rangkuti dihubungi, Rabu (9/11/2022).
Pernyataan pilihan dukungan terhadap Prabowo dinilai Ray cukup rasional. Sebab ada kecenderungan basis pemilih Prabowo pada 2019 khususnya, mengalihkan dukungan kepada Anies.
“Ada kecenderungan Anies makin masuk ke basis-basis pemilih Prabowo. Dengan terus mendorong Pak Prabowo melaju, maka potensi Anies meraup suara di kantong-kantong non Ganjar, dapat ditahan,” tandas Ray Rangkuti.
Dua hal yang ingin dicapai Jokowi lewat pernyataannya yang mendukung Prabowo. “Mendorong Pak Prabowo maju dapat berimplikasi dua hal sekaligus: pertama, tertahannya laju suara Anies dan kedua, melajunya suara Ganjar. Syukur-syukur kalau Pak Prabowo juga melaju,” katanya.
Jokowi lebih nyaman dengan sosok Prabowo atau Ganjar, siapa pun yang menang di Pilpres 2024. “Sekalipun misalnya harus satu putaran (lagi), itu artinya menempatkan Pak Prabowo vs Ganjar di putaran kedua. Siapa pun di antara keduanya menang, menimbulkan rasa nyaman bagi Pak Jokowi,” tutup Ray.
Dalam pidatonya di perayaan HUT Ke-8 Partai Perindo di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Kompleks MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022), Jokowi menyebut kemungkinan Pilpres 2024 menjadi jatah Prabowo.
“Saya dua kali wali kota, di Solo menang lalu ditarik ke Jakarta gubernur, menang. Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf pak Prabowo, kelihatannya setelah ini jatahnya pak Prabowo,” ungkap Jokowi.[had]