ECONOMY

Dampak Stok Pertalite Kosong Bisa Terjadi Guncangan Sosial

Indonesiaplus.id – Diprediksi akan ada kelangkaan bahkan kekosongan bahan bakar minyak ( BBM ) jenis Pertalite dan solar bersubsidi pada Oktober mendatang.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan bahwa situasi itu akan terjadi jika pemerintah tidak melakukan penambahan kuota terhadap Pertalite dan solar bersubsidi.

“Saat ini, saya kira sudah banyak antrean panjang dan ramai di media, bayangkan kalau nanti benar-benar dry di bulan Oktober ini sampai akhir tahun. Ini akan sangat mengguncang dari sisi sosial,” kata Mamit dalam program Market Review di IDX Channel, Senin (15/8/2022).

Bagi sebagian masyarakat terutama pengguna kendaraan bermotor dan angkutan umum, Pertalite dan solar bersubsidi menjadi salah satu upaya meningkatkan perekonomian dan tetap melaksanakan aktivitas ekonomi.

“Jadi jika sampai terjadi kekosongan mereka bisa teriak dan akan menimbulkan gejolak terutama gejolak sosial dan politik. Apakah pemerintah mampu menahan gejolak tersebut, ini kan jadi pertanyaan,” katanya.

Sebelumnya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan konsumsi BBM jenis Pertalite tahun ini diproyeksikan akan mencapai 28 juta kiloliter (kl).

Kuota yang sudah ditetapkan pemerintah hanya 23,05 juta kl, sehingga diperkirakan hanya bertahan hingga September 2022.

Sedangkan, PT Pertamina mencatat sampai Juli 2022, kuota Pertalite tersisa 6,2 juta kl dan solar subsidi tersisa 5,1 juta kl.[tat]

Related Articles

Back to top button