Dibayangi Energi Rusia, Uang Euro Mulai Merangkak Setara Dolar AS

Indonesiaplus.id – Pada perdagangan Rabu (13/7), nilai tukar mata uang euro jatuh dan sempat berada di bawah dolar AS. Sebelumnya, satu euro setara dengan US$0,99. Angka itu turun 0,4 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Pelemahan euro dipengaruhi kekhawatiran Rusia akan membatasi pasokan energi ke Uni Eropa. Juga, kebijakan bank sentral Eropa yang masih menahan suku bunga acuan juga menambah sentimen negatif untuk euro.
The Fed menaikkan bunga acuan beberapa kali sepanjang semester I 2022. Kondisi itu membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi di AS, sehingga mempengaruhi mata uang Eropa.
Selain itu, kondisi ini membuat harga impor lebih mahal bagi sejumlah negara yang menggunakan euro, khususnya untuk barang yang dibeli menggunakan dolar AS, seperti minyak mentah.
Secara umum euro mulai kembali menguat. Pada pagi ini, mata uang Eropa terpantau kembali setara dengan AS, yakni 1 euro sama dengan US$1.
Memang, mata uang euro terus bergerak fluktuatif beberapa hari terakhir. Sebelum AS merilis data inflasi Juni 2022, euro juga sempat setara dengan dolar pada Selasa (12/7).
Menurut Analis DCFX Lukman Leong mengatakan kondisi itu menjadi yang tertinggi sejak September 2022.
“Di awal perdagangan, indeks dolar AS kembali menyentuh level tertinggi sejak September 2002,” katanya.[tat]