HUMANITIES

Turut Berduka, Mensos: Prajurit Gugur Merupakan Pembela Ibu Pertiwi

Indonesiaplus.id – Ucapan duka mendalam atas gugurnya para prajurit dan warga sipil dalam insiden penyerangan di Papua disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, sekaliglus menyerahkan santunan dan bantuan kepada ahli waris.

Penyerahan bantuan dilakukan di Mako Brigif 2 Marinir d Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis malam. Para korban yang gugur adalah prajurit TNI yang bertugas di Papua akibat serangan Orang Tak Dikenal (OTK) dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Satu orang warga sipil wafat adalah istri salah satu prajurit.

Mensos Risma menyatakan bahwa para prajurit yang gugur adalah pejuang yang telah membela ibu pertiwi. “Kami atas nama pemerintah mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya,” ungkapnya.

Selain itu, Mensos mengajak masyarakat sama-sama mendoakan, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan untuk para korban yang terluka bisa segera sembuh.

Juga, Mensos memotivasi keluarga yang ditinggalkan agar terus bersemangat dan mengajak semua pihak tidak boleh tertekan rasa takut. Pada hakikatnya rasa takut dalam artian lebih luas bisa menghambat seseorang untuk maju dan berkembang.

“Terus jaga dan pupuk semangat perjuangan. Para korban yang masih sakit tidak boleh patah semangat. Yakin Tuhan akan berikan terbaik untuk kita,” ucap Mensos.

Seperti diketahui para korban gugur akibat dua insiden serangan di penyerangan di Kabupaten Yalimo dan di Kabupaten Nduga, Papua.  Serangan KKB di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3), dua prajurit gugur yakni Lettu (Mar) Anumerta Muhammad Ikbal dan Praka (Mar) Anumerta Wilson Anderson Here.

Lalu, serangan oleh OTK Kamis pagi (31/3), di Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, gugur Sertu Eka Andriyanto Hasugian dan istrinya, Sri Lestari. Pasangan suami istri ini meninggalkan dua anak, yakni Muh. Fino (4 tahun) dan Elvano Putra Faezya (3 tahun) yang terluka dalam serangan tersebut.

Mensos menyerahkan bantuan kepada ahli waris keluarga korban Sertu Eka, sebesar @Rp 15.000.000 x 2 = Rp30.000.000; bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga @Rp100.000.000 x 2 = Rp200.000.000; paket sembako; paket permainan anak, sepeda, nutrisi, pampers, pakaian anak dan piagam penghargaan.

Kepada ahli waris korban Lettu (Mar) Muhammad Ikbal dan Praka (Mar) Wilson masing-masing diberikan bantuan berupa santunan ahli waris @Rp15.000.000 x 1 = Rp 15.000.000; bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sebesar @Rp100.000.000 x 1 = Rp100.000.000; paket sembako dan piagam penghargaan.

Dalam aksi penyerangan yang mengakibatkan 7 korban luka ringan dan 3 luka berat. Korban luka berat adalah Serda (Mar) Rendi Febriansyah, Serda (Mar) Bayu Pratama dan Pratu (Mar) Adik Saputra dirawat di RS dr. Soetomo Surabaya.

Luka ringan yaitu Serda (Mar) Ebit Erisman Sikubu, Prada (Mar) La Harmin dan Prada (Mar) Alif Dwi Saputra dirawat di RSAL dr. Oetojo Sorong. Para korban luka ringan lainnya dirawat di Kotis Satgas Mupe Papua, yaitu Pratu (Mar) Rahmad Sulman, Pratu (Mar) Antonius Nino, Pratu (Mar) Dekki Pandra dan Prada (Mar) Dicky Sugara.

Kemensos memberikan bantuan bagi para korban luka berat masing-masing senilai Rp5.000.000, sedangkan korban luka ringan senilai Rp2.500.000.

Mensos mengajak semua pihak tidak berhenti membantu mendorong kemajuan Papua. “Mari bersama-sama bergandengan tangan membantu saudara kita di Papua. Supaya nanti mereka bisa merasakan seperti daerah lain Indonesia. Yakinlah perjuangan ini dengan tulus ikhlas membantu kesejahteraan warga di sana supaya kondusif,” katanya.

Terakhir, Mensos berpesan dan menitipkan kepada keluarga terkait pengasuhan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang gugur dalam tugas agar dijaga perkembangan emosi dan kejiwaannya.[ama]

Related Articles

Back to top button