HUMANITIES

KPM PKH Graduasi Siap Ekspansi Usaha Usai Sukses dengan Jasuke, Jasuket dan Alpucok

Indonesiaplus.id – Bagi yang sedang mencari “Es Jagung Chintya” tidaklah sulit. Di kolom pencarian Google akan muncul lokasi warung es ini jika anda masukkan kata kunci “Es Jagung Chintya” dan ketik “indramayu”.

Di beberapa foto langsung ikutan tampil melengkapi alamat usaha di Jalan Sukaurip, Balongan, Kabupaten Indramayu. Ternyata sang pemilik sudah mendaftarkan usahanya di layanan “Google Search”.

Warna hijau cukup mendominasi berbaur warna kuning, warung ‘Es Jagung Chintya’ tampak mencolok. Sang pemilik warung menambahkan display ikon jagung yang menempel di pilar teras. Seperti mengajak pemakai jalan mampir dan mencicipi manisnya es jagung.

Saat memasuki teras warung, langsung disambut dengan daftar menu berikut harganya. Tak kalah keren, pelanggan yang sudi mampir, mendapatkan layanan ekstra: free WIFI.

Iya, warung es jagung ini adalah monumen sukses Raneti, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi. Pada awalnya, kehidupan Raneti dan keluarga tidaklah mudah. Mereka harus banting tulang untuk menjaga agar tungku di dapur tetap berasap.

Namun, ia harus berbagi tugas dengan suami. Raneti juga melakoni profesi sebagai asisten rumah tangga. Sementara suaminya merintis usaha es jagung. “Sehari-hari saya kerja jadi pembantu rumah tangga, sementara suami jualan es jagung,” kata Raneti saat ditemui belum lama ini.

Ia beruntung sebagai warga Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, ini terdaftar sebagai KPM PKH pada tahun 2017. Sejak itulah ia menerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial.

Dalam setahun Raneti merintis usaha es jagung bersama sang suami. Menyewa sebuah kios kecil di area Kantor Pos Sukaurip, usaha ‘Es Jagung Chintya’ milik Raneti dan suami beroperasi setiap hari mulai dari jam 8 pagi hingga 6 sore.

“Kami buka setiap hari dan hanya libur dua minggu sekali. Alhamdulillah sejak dagang es jagung, kondisi ekonomi keluarga kami mulai membaik sedikit demi sedikit,” kata ibu tiga orang anak ini.

Untuk pengolahan es jagung terbilang tak sulit. Raneti menggunakan jagung muda (putren) sebagai bahan utama es jagung. Setelah disisir, jagung muda direbus di dalam air mendidih hingga lembek.

Jagung muda dicampur dengan gula dan es lalu disajikan dengan isian sesuai selera. Seiring perkembangan usahanya, Raneti menambah varian menu lain dengan berbagai macam rasa, seperti jasuke (jagung susu keju), es jasuket (jagung susu ketan), alpucok (alpukat cokelat), es semangka, bubur jasuke, dan bubur ketan item.

“Di antara semua menu, es jagung dobel keju jadi menu favorit para pelanggan yang datang ke warung kami,” kata Raneti dengan bangga.

Tak hanya dijual di warung, usaha es jagung Raneti kerap mendapat pesanan untuk acara-acara besar, seperti pernikahan, rapat kantor dan sebagainya. Tak tanggung-tanggung, Raneti bisa membuat hingga 500 cup es jagung untuk pesanan hajatan.

“Harga satu porsi cup berkisar antara Rp3.000 hingga Rp8.000, tergantung jenis isiannya. Dalam sebulan penghasilannya bisa Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000,” katanya.

Melihat pesatnya usaha Raneti dalam kurun waktu setahun membuat ia mantap keluar dari PKH pada 2019. Kini dia sudah punya warung kedua berupa minicar yang mangkal di SMAN 1 Sindang Indramayu dan mempekerjakan dua orang pegawai. “Penghasilan sempat turun akibat pandemi, sekarang mulai rame lagi karena anak-anak mulai masuk sekolah,” ungkapnya.

Ia mengaku bersyukur dan berterima kasih karena mendapat bantuan pengembangan usaha dari Kemensos berupa aneka peralatan yang menunjang usaha es jagung miliknya.

“Kendati sudah keluar graduasi dua tahun lalu, Alhamdulillah masih dapat bantuan dari Kemensos. Semoga bisa segera buka warung es jagung ketiga di daerah Jatibarang,” katanya.

Ia dan sejumlah KPM PKH graduasi lainnya penerima bantuan pengembangan. Bantuan secara seremonial diserahkan saat kunjungan kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Komisi VIII DPR RI di Pendopo Bupati Indramayu, November silam.

Pada kesempatan tersebut, Mensos Tri Rismaharini menyerahkan berbagai bantuan, di antaranya Bantuan ATENSI, bantuan kewirausahaan, bantuan pengembangan usaha, bantuan sosial rumah tidak layak huni (RTLH) dan bantuan beras total Rp7,5 miliar hasil kolaborasi berbagai Balai di lingkungan Kemensos.[ama]

Related Articles

Back to top button