Komisi VIII Dukung Kemensos Dirikan Lumbung Sosial di Kawasan Rawan Bencana

Indonesiaplus.id – Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi VIII DPR RI di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten berjalan dalam suasana yang cair, kendali resmi namun tidak mengurangi suasana dekat dan hangat.
Suasana cair terlihat dalam sambutan, ada joke-joke segar dan pada sesi pengecekan bantuan pun, Wakil Ketua Komisi VIII Tb Ace Hasan Syadzily memimpin rombongan berbincang lepas dengan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita.
Kunker tersebut mengambil tema, “Kesiapsiagaan Bencana”. Ace Hasan menyatakan apresiasi dan dukungan Komisi VIII terhadap terobosan Mensos Tri Rismaharini merealisasikan lumbung sosial di kawasan bencana, termasuk di Kabupaten Pandeglang.
Lumbung sosial adalah solusi yang patut didukung untuk memastikan warga mendapatkan kebutuhan dasar selama bencana terjadi.
“Saya kira penting kehadiran lumbung sosial untuk memastikan warga yang terputus akses transportasinya, tetap mendapatkan terhadap kebutuhan dasarnya, ” ujar TB Ace Hasan Syadzily di Pandeglang, Jumat (21/01).
Menurut Ace bahwa keberadaan lumbung sosial di Pandeglang perlu ditambah. Sebab, akses yang tidak mudah antara satu dengan wilayah lainnya.
“Misalnya, di Kecamatan Sumur setidaknya minimal ada tiga lumbung sosial mengingat akses dari Sumur ke Pandeglang itu jauh dan tidak mudah,” tandasnya.
Komisi VIII DPR RI memastikan memberikan dukungan dalam penguatan lumbung sosial, baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Tentu saja, kami pastikan DPR akan memberikan dukungan,” katanya.
Hal senada disampaikan Pepen Nazaruddin bahwa Kemensos mendorong Pemkab Pandeglang mendirikan lumbung sosial. Pemkab Pandeglang telah menentukan sebanyak 7 lokasi lumbung sosial, juga Kemensos mempersilakan pada pemda untuk menentukan titik ordinat lumbung sosial.
“Ketujuh lokasi tersebut, dua sudah didirikan dengan dukungan APBD. Ibu Bupati mengusulkan lima lokasi dengan didukung APBN. Kemensos mengkaji usulan itu dan dalam waktu secepatnya kami berikan respon,” kata Pepen.
Secara simbolik diserahkan bantuan sebesar Rp249.614.377, berupa bantuan sembako 500 paket dan bantuan lumbung sosial.
Salah satu kebijakan umum Mensos untuk membantu kebutuhan dasar warga yang terkena bencana melalui lumbung sosial yang sangat bergantung pada kondisi geografis dan kebutuhan daerah.
Pendekatan lumbung sosial tidak administratif melainkan lebih pada kondisi geografis di area yang rawan bencana. Di dalam lumbung sosial tak hanya berisi kebutuhan logistik dan makanan, namun ada beberapa kebutuhan yang menopang kelangsungan kehidupan sosial masyarakat terdampak bencana.
Kebutuhan logistik berupa bahan makanan, juga ada genset, bahan bakar, perahu karet, penjernih air, pompa air, tenda, dan kebutuhan bahan pokok lainnya.
Kehadiran lumbung sosial menyediakan kebutuhan dasar warga di daerah rawan bencana yang terputus aksesnya tetap bisa bisa bertahan hidup sambil menunggu bantuan datang.[ama]