Tinjau Lokasi Gempa di Pandeglang, Mensos Tekankan Pentingnya Mitigasi
Indonesiaplus.id – Untuk mengurangi dampak bencana maka mitigasi adalah penting dilakukan, yakni penyiapan jalur evakuasi, tempat pengungsian, Lumbung Sosial, hingga rencana relokasi jika diperlukan.
“Ke depan, mitigasi itu paling penting dilakukan dan di sini ada pengungsian tapi sejauh 18 km. Saya sampaikan kepada Bupati untuk ke bukit terdekat dan disepakati tadi. Di situ akan disiapkan lumbung sosial sehingga ketika warga yang mengungsi tidak takut kelaparan,” tutur Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau lokasi rumah rusak di Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (17/01).
Penyediaan isi dari lumbung sosial, Mensos Risma mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. “Kita lebih cepat menyiapkan bufferstock di beberapa lokasi rawan bencana. Petakan dari kajian BMKG dan menyiapkan lumbung sosial di tempat-tempat yang sudah disepakati dengan aparat desa dan nantinya memudahkan kalau diperlukan evakuasi. Kami juga menyiapkan tenda pengungsian yang dekat dengan rumah,” kata Mensos.
Mensos juga meninjau lokasi rumah rusak di Kampung Babakan Nangka, Desa Karya Buana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Soal rencana relokasi, Mensos akan melakukan kajian dan pemetaan bersama lembaga terkait.
Selain gempa bumi dan tsunami, menurutnya, (erupsi) gunung berapi Anak Krakatau juga mungkin terjadi sehingga akan tetap mengancam warga yang tinggal terlalu dekat dengan pantai.
Bupati Pandeglang Irna Nurulita mengatakan, terdapat 24 kecamatan pesisir di Kabupaten Pandeglang. Tiga di antaranya berada di zona merah yaitu Kecamatan Sumur, Carita, dan Labuhan.
“Kami butuh duduk bersama Pemerintah Pusat. Ada 3 kecamatan yang didahulukan untuk relokasi dan kami punya tiga lahan (untuk relokasi), namun harus koordinasi dengan ‘Plat Merah’ ada Perhutani kah, Taman Nasional Ujung Kulon kah. Lahannya ada,” kata Irna.
Kesiapsiagaan masyarakat, Irna menegaskan pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat baik simulasi prabencana hingga pascabencana terjadi. Meski selama pandemi latihan terhenti, simulasi evakuasi telah masuk dalam program ekstrakulikuler (di sekolah).
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat tadi Bu Mensos hadir memberikan perhatian luar biasa. Kami daerah rawan bencana, kehati-hatian harus, kewaspadaan, kesiapsiagaan diperkuat lagi baik kelembagaannya, relawannya,” ucap Irna.
Penanganan korban bencana alam di Kabupaten Pandeglang, Kementerian Sosial memberikan bantuan senilai Rp 914.754.058 berupa paket logistik bencana, 2 unit genset, 500 paket sembako, dan paket permainan anak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada Sabtu (15/01) mencatat 1.378 unit rumah terdampak pascabencana gempa bumi M 6,7 yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/1).
Juga, 278 unit rumah rusak berat, 323 unit rumah rusak sedang dan 777 unit rumah rusak ringan. Sedangkan, daerah paling terdampak gempa bumi berada di Kab. Pandeglang dengan rincian 262 unit rumah rusak berat, 289 unit rumah rusak sedang dan 663 unit rumah rusak ringan.[ama]