HUMANITIES

Mensos Risma Paparkan 2 Strategi Akselerasi Tangani Kemiskinan di Indonesia

Indonesiaplus.id – Untuk mengakselerasi penanganan kemiskinan di Indonesia secara umum bertumpu pada dua pilar utama yakni meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran.

Menteri Sosial Tri Rismaharini peningkatan pendapatan dilakukan dengan menghidupkan “mesin kedua” perekonomian. Pelakunya bisa ibu atau bapak di dalam rumah tangga.

“Menghidupkan ‘mesin kedua’ dilakukan dengan memberikan kesempatan kerja atau meningkatkan kemampuan kewirausahaan. Dalam keluarga tersebut pasangan suami istri sama-sama memiliki kegiatan produktif,” ujar Mensos dalam Rapat Kerja dengan Komite III DPD RI dengan topik Realisasi Program Kerja Kementerian Sosial RI 2021 dan Program Perlindungan Sosial di masa Pandemi Covid-19 di Gedung DPD RI Jakarta (21/9/2021).

Raker tersebut dipimpin Wakil Ketua DPD RI Evi Apita Maya dan dihadiri secara fisik oleh 19 anggota dan sisanya secara daring. Mensos didampingi para pejabat Eselon 1 Kemensos dan jajaran.

Pemerintah fokus pada program untuk menekan pengeluaran keluarga miskin dan rentan seperti pengeluaran sehari-hari yang menyangkut kebutuhan sandang, pangan dan papan.

“Pemerintah berupaya mengurangi beban ekonomi melalui keberpihakan penerapan kebijakan subsidi secara proporsional dengan bantuan sosial yang mencakup kebutuhan pokok (sembako) dan kesehatan serta pendidikan,” tandas Mensos.

Sedangkan, untuk meningkatkan pendapatan, Kemensos menghubungkan penerima manfaat yakni pemulung, gelandangan dan pengemis dengan dunia kerja, melalui peningkatan kewirausahaan sosial.

Upaya mengurangi biaya sekolah, perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, Kemensos mengintervensi keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH). “Melalui PKH terdapat komponen anak sekolah, pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan balita,” ungkap Mensos.

Selain itu, dalam Program Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk meningkatkan daya beli penerima manfaat. Kedua bansos memberikan bantuan dana kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disalurkan guna pemenuhan kebutuhan pokok.

Kedua strategi tersebut disusun dengan latar belakang pemikiran kebijakan akeselerasi penanganan kemiskinan tidak bisa berjalan tanpa titik akhir. Pasalnya, untuk mencapai target, Kemensos perlu menyiapkan daya ungkit program (laverage).

“Jika penerima manfaat sehat dan mampu secara fisik, maka bisa diberikan akses kepada dunia kerja maupun dengan meningkatkan kemampuan keterampilan atau vokasional,” ungkap Mensos.

Mensos memaparkan kepada para senator, bahwa telah mendirikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) yang berdiri di delapan balai milik Kemensos sebagai tempat bagi para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang telah mendapatkan pelatihan. Juga, mereka diberi kesempatan memasarkan produk hasil kreasinya untuk mendirikan dan mengelola usaha seperti kafe, laundry, tata rias, salon, warung, usaha kuliner dan galeri jahit.

Terkait perbaikan data, Mensos menegaskan pihaknya melakukan terobosan untuk meningkatkan akurasi data, salah satunya dengan menambahkan fitur “usul” dan “sanggah” pada aplikasi Cek Bansos.

Dua fitur tersebut merupakan solusi dari permasalahan data selama ini, yakni adanya orang yang berhak mendapatkan bantuan tapi tidak dapat (exclusion error) dan ada yang tidak berhak tapi mendapatkan bantuan (inclusion error).

“Kedua fitur itu merupakan upaya kami untuk terus mendorong ketepatan penyaluran bantuan sosial,” kata Mensos.

Upaya lain untuk memberikan transparansi, khususnya kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan bantuan namun tidak mendapatkan dengan mengakses fitur “usul” atau memberikan informasi bila mengetahui seseorang tidak layak namun mendapatkan bansos dengan mengakses fitur “sanggah”.

Usai memaparkan Mensos mendapat sambutan positif dari para anggota DPD. Salah satunya dari anggota berasal dari Jawa Tengah Bambang Sutrisno menyatakan siap mengawal program Kemensos.

Mirati Dewaningsih dari Maluku menyampaikan adanya sejumlah 99.000 KPM belum cair bantuannya. Pernyataan Mirati langsung disambut Mensos dengan kesanggupan untuk langsung merencanakan hadir di Maluku. “Saya akan langsung ke sana. Karena besar sekali jumlahnya,” tegas Mensos.

Mendapatkan respon cepat dari Mensos, membuat Mirati langsung mengacungkan jempol. “Berkenan hadir langsung ke Maluku. Semoga saya berkesempatan mendampingi bu Mensos,” tukas Mirati.[ama]

Related Articles

Back to top button