Jangan Mau Dibohongi, Siti Fadilah: Vaksin Bukan Sekadar Beli

Indonesiaplus.id – Beredar ragam jenis vaksin, ada Sinovac, AstraZaneca, Pfizer-BioNTech, PT Bio Farma, Novavax, Moderna serta Sinopharm.
“Saya percaya Vaksin Nusantara ketimbang yang lain,” ujar mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari dalam kanal YouTube pribadinya diunggah baru-baru ini di Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Ia mengaku vaksin Nusantara cocok dengan kondisinya yang lansia dan comorbid.
“Saya comorbid sangat tidak kompatibel dengan vaksin-vaksin konvensional, sehingga saya milih Vaksin Nusantara,” katanya.
Memutuskan pilihan pada Vaksin Nusantara, sebelumnya Siti mengaku mempelajari betul-betul vaksin tersebut.
Ia melihat hipotesis mantan Menkes Terawan Agus Putranto sangat logis tetapi harus dibuktikan.
“Saya ikut sebagai sukarelawan. Itu sebagai rasa dukungan saya kepada Dokter Terawan,” ungkapya.
Di mata Siti bahwa Terawan seorang yang luar biasa, karena mau meneliti sendiri hipotesisnya.
Padahal kalau melihat kondisi Terawan sudah happy karena pasiennya sangat banyak.
Dokter Terawan bergulat dengan metodologi ilmu tentang vaksin sejak lama. Namun, sayang banyak berpikir ide Vaksin Nusantara jatuh dari langit.
“Bagi saya vaksin nusantara itu ada sejak dua tahun lalu,” katanya.
Pada saat dirinya menjadi Menkes, kebiajkannya menolak vaksin luar karena tidak mau dibohongi asing.
“Saat itu, saya menjadikan vaksin garda terdepan tetapi bukan sekadar beli dan harus buatan sendiri, diambil dari virus kita dan diteliti oleh sendiri,” pungkasnya.[auf]