11.000 Pekerja Migran Dipulangkan, Mensos: Kami Siap Mediatori, Rahabilitasi Hingga Reintegrasi

Indonesiaplus.id – Kementerian Sosial menyatakan kesiapan menjadi mediator dalam pemulangan 11.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, termasuk Rehabilitasi Sosial, Pemulangan, serta Reintegrasi.
Juga, memfasilitasi penyediaan lahan hidup mereka di daerah masing-masing. Sebelumnya, menerima usulan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat agar PMI ditampung di shelter lebih dulu, ia menolak usulan tersebut.
“Saya saran agar PMI asal Sulawesi Barat langsung dipulangkan ke daerah masing-masing,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini usai menerima audiensi Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) H. M. Ali Baal Masdar di Jakarta, Jumat (18/6/2021).
PMI asal Sulbar akan datang bergelombang, untuk tahap awal diperkirakan akan tiba 1000 orang. Disusul lagi sekitar 7.500 orang bulan depan sehingga total 11.000 orang.
Gubernur Ali diyakinkan oleh Mensos akan berkontribusi mengatasi masalah PMI sesampainya di tanah air.
“Saya akan jadi mediator bagaimana mereka pulang ke daerah masing-masing dengan menyurati kepala daerah yang mampu membiayai, sebab bagaimanapun itu warganya,” tandas Mensos.
Mensos berpesan kepada kepala daerah di Sulbar agar memetakan potensi yang bisa dikembangkan di daerahnya. Potensi itu yang harus digali dan dikembangka untuk memberdayakan PMI yang tiba di tanah air.
Selain itu, minta Gubernur Sulbar agar melakukan tracing lebih dulu kepada PMI. Apa saja ketertarikan PMI terhadap bidang pekerjaan yang bisa menjadi gantunggan hidup setelah mereka tiba di daerah asal.
“Kita pikirkan mereka akan bekerja apa, bagaimana kita melakukan treatment. Dari awal PMI diwawancarai, ditanya keinginan mereka itu apa, serta saat datang bisa kita tangani,” terang Mensos.
Pemetaan penting dilakukan, sebab dari sana Kemensos akan menentukan jenis intervensi apa yang bisa disinergikan.
“Pendataan apa yang yang ada di Sulawesi Barat juga perlu dan Kemensos dapat membantu mengembangkan potensi yang ada,” ungkap Mensos.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengaku mengapresiasi sambutan dan kesediaan Mensos membantu memediatori kepulangan PMI. Hal itu sinyal penting bagi Pemprov Sulbar untuk meningkatkan kesiapan menerima PMI.
“Ya kami sangat berterima kasih atas kesediaan Mensos membantu kami. Pemprov Sulbar akan segera menyiapkan langkah-langkah sebagaimana disampaikan Mensos, termasuk tadi melakukan tracing,” kata Gubernur Ali Baal.
Pada masa pandemi, Gubernur Ali Baal memastikan, tracing juga diberlakukan dalam konteks penerapan protokol kesehatan.
“Tentu saja, kami pastikan setiap PMI dicek kesehatannya sebelum tiba di daerah. Sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” katanya.
Kendati semua ini memang perlu proses, Gubernur Ali Baal berjanji akan secepatnya berkoordinasi dengan Kemensos.
Tujuannya agar para PMI tetap berada di Indonesia dan tidak kembali ke luar negeri. “Pemprov Sulbar akan bersinergi dengan Kemensos mengembangkan program pemberdayaan bagi PMI,” kata gubernur.dian kita dapat melakukan treatment. Dari awal PMI diwawancarai, ditanya keinginan mereka itu apa. Sehingga saat mereka datang bisa kita tangani,” ucap Mensos.
Pemetaan terhadap potensi daerah juga penting dilakukan, sebab dari sana Kemensos akan menentukan jenis intervensi apa yang bisa disinergikan. “Pendataan untuk potensi yang ada di Sulawesi Barat juga perlu. Sehingga Kemensos dapat membantu mengembangkan potensi yang ada,” Mensos menambahkan.
Peran Kemensos sendiri dalam pemulangan PMI yaitu mulai dari Rehabilitasi Sosial, Pemulangan, sampai Reintegrasi.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengaku sangat mengapresiasi sambutan dan kesediaan Mensos membantu memediatori kepulangan PMI. Kesediaan Mensos yang akan membantu, merupakan sinyal penting bagi Pemprov Sulbar untuk meningkatkan kesiapan menerima PMI.
“Ya kami sangat berterima kasih atas kesediaan Mensos membantu kami. Pemprov Sulbar akan segera menyiapkan langkah-langkah sebagaimana disampaikan Mensos, termasuk tadi melakukan tracing,” kata Gubernur Ali Baal.
Dalam suasana pandemi, Gubernur Ali Baal juga memastikan, tracing juga diberlakukan dalam konteks penerapan protokol kesehatan. “Kami pastikan, PMI akan dicek kesehatannya sebelum tiba di daerah. Sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” katanya.
Meskipun diakui semua ini memang perlu proses, Gubernur Ali Baal berjanji akan secepatnya berkoordinasi dengan Kemensos dengan tujuan mereka tidak kembali ke luar negeri.
“Pemprov Sulbar akan bersinergi dengan Kemensos mengembangkan program pemberdayaan bagi PMI,” pungkas Gubernur Ali.[ama]