Luar Biasa! SKA BBRSPDI Kartini Temanggung Sukses Berdayakan 580 Disabilitas

Indonesiaplus.id – Kementerian Sosial RI terus meningkatkan layanan yang lebih lebih luas melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di balai-balai milik Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menjawab berbagai keperluan masyarakat.
Di balai-balai Kemensos tersebut, masyarakat yang belum menerima bantuan bisa mengadu, juga balai bisa menyiapkan mobil ambulan untuk keperluan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan.
“Kalau ada balai netra, tidak hanya netra tapi bisa lansia dan sebagainya itu akan diaktifkan call center. Ada mobil jenazah yang bisa bantu masyarakat, ” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, anggota Komisi VIII DPR, anggota DPD RI saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) “Kartini” Temanggung, Jumat (5/3/2021).
Dengan adanya mobil ambulan di balai, masyarakat yang kurang mampu yang keluarganya meninggal tidak harus membawa-bawa jenazahnya dengan sepeda motor karena tidak mampu menyewa ambulans.
Untuk fungsi dan peran lain dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, yaitu dengan pembinaan vokasi dan wirausaha, seperti pendirian SKA di Bekasi dan kini di BBRSPDI Kartini Temanggung.
Sebelum ada dua SKA, kata Mensos, Kemensos telah memberdayakan lima anak korban penyalahgunaan Napza di Mojokerto, Jawa Timur dan dengan kemauan sendiri mengelola kafe yang kini makin ramai dengan pelanggan.
“Dengan memperluas jenis layanan balai-balai milik Kemensos, akan lebih banyak masyarakat yang membutuhkan bisa terlayani dengan baik, ” tandas Mensos.
Kemensos menyadari begitu besarnya tantangan menghadapi situasi terkini yang tengah menghadapi Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun dan belum pasti kapan berakhir. Salah satu dampak pandemi adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggalnya.
“Kondisi ini kami berikan solusi dengan membuat Rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tuna wisma, serta membuka lapangan kerja melalui SKA tersebut, ” ungkap Mensos.
Ke depan, Kemensos memastikan bertahap menyusun perubahan fungsi UPT melalui peraturan menteri. Juga, berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).
Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat menyatakan, bahwa melalui SKA kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja, misalnya di Balai Kartini Temanggung kegiatan SKA melibatkan Penyandang Disabilitas Intelektual, sensorik netra dan fisik.
Di Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual, Kafe Kartini terdiri dari 4 orang Penyandang Disabilitas Intelektual dan 1 orang Penyandang Disabilitas Fisik. Untuk Galeri Atensi Laundry melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual.
“Di Sheltered Workshop Peduli (SWP) telah mengembangan produksi Batik Ciprat dan produk turunannya di 30 titik tersebar di 23 Kabupaten dan secara keseluruhan SKA Kartini berhasil memberdayakan 580 penyandang disabilitas,” tandas Harry.
Kendala mereka sebelumnya adalah kesulitan dalam pemasaran, namun kini dengan SKA menjadi wadah menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran. “SKA telah dijalankan memberikan manfaat yang nyata bagi penyandang disabilitas,” imbuh Harry.
Sebagai contoh, sebelumnya disabilitas sudah mendapatkan pelatihan barista, tapi tetap saja kesulitan bekerja. “Tapi adanya Cafe Kartini bisa langsung bekerja, menghasilkan uang dan pengalaman yang bisa mereka gunakan sebagai bekal hidup secara mandiri,” tandasnya.
Sebelumnya, Kemensos telah melakukan pemenuhan hak dasar warga marjinal melalui perekaman data kependudukan atau KTP bagi 65 eks pemulung dan tuna wisma bekerja sama dengan Ditjen Administrasi Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri.
Kemensos telah menyalurkan tenaga siap kerja dari eks pemulung dan tuna wisma melalui beberapa tahap yaitu: Tahap 1 penyaluran 5 orang di Grand Kamala Lagoon Bekasi; Tahap 2 sebanyak 15 orang di PT Waskita Karya Tbk; Tahap 3 sebanyak 42 orang (26 orang ke PT. Waskita Karya, 5 orang ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, 9 orang ke PT Otsindo Prima Raya dan 1 orang ke PT Kamadjaja Logistics);
Termasuk, Kemensos membantu membuatkan buku rekening dan kartu ATM Atensi untuk 7 orang eks pemulung dan tuna wisma, sedangkan yang masih dalam proses pembuatan rekening sebanyak 53 orang.[ama]