GLOBAL

Tiba-Tiba Meninggal Dokter Pertama yang Rawat Alexei Navalny

Indonesiaplus.id – Dilaporkan dokter yang pertama kali merawat Alexei Navalny saat kritikus Kremlin itu jatuh sakit meninggal dunia.

Pihak rumah sakit Omsk mengumumkan, bahwa dokter Sergie Maximishin meninggal ‘mendadak’ pada usia 55 tahun.

“Kami menyesal dan mengumumkan bahwa deputi kepala dokter anestesiologi dan resusitasi rumah sakit darurat, asisten kepala departemen PhD Omsk State Medical University, Maksimishin Sergey Valentinovich mendadak meninggal dunia,” lapor rumah sakit tersebut seperti dikutip CNN Internasional, Jumat (5/2/2021).

Sebelumnya, pada 1 Agustus 2020 Navalny masuk unit gawat darurat rumah sakit Omsk usai sakit karena diduga terpapar racun saraf Novichok dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow. Pesawat ditumpangi aktivis anti-korupsi itu mendarat di Omsk.

Maximishin tidak menyampaikan konferensi pers saat Navalny masuk rumah skait. Sebagai deputi kepala dokter anestesiologi dan resusitasi ia dokter paling senior di rumah sakit Omsk pada saat itu.

Pada saat dokter menginduksi Navalny dan kemudian ia dibawa ke Jerman untuk menjalani pengobatan dan pemulihan selama lima bulan.

Penegak hukum Rusia menahan Navalny saat ia baru saja pulang karena dianggap melanggar syarat penangguhan penahanan. Tidak lama kemudian Navalny divonis tiga setengah tahun penjara.

Pemerintah menuduh Navalny bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah meracuninya. Namun, pihak Kremlin membantah keras tuduhan tersebut.

Tetapi investigasi CNN bersama kelompok jurnalis independen Bellingcat menemukan Badan Keamanan Rusia (FSB) terlibat dalam serangan racun Navalny.

Juga, Navalny sempat mengecoh salah satu agen hingga mengungkapkan ia diracuni melalui pakaian dalamnya. Kepala staf Navalny, Leonid Volkov mengkonfirmasi Maximishin karena merawat pemimpin oposisi Rusia.

“Sergi Maximishin kepala departemen yang merawat Alexei Navalny dan didakwa karena merawatnya, terutama melakukan prosedur induksi koma padanya,”kata Volkov.

“Ia lebih tahu dari siapa pun mengenai kondisi Alexei sehingga kami tidak bisa mengabaikan kemungkinan pelanggaran, tetapi sistem kesehatan Rusia sangat buruk dan bukan hal yang tidak biasa dokter di usianya meninggal secara mendadak, saya ragu akan ada penyelidikan mengenai kematiannya,” tambah Volkov.[mar]

Related Articles

Back to top button